
Musim Bakar Uang Mulai Berakhir, Bos Gojek: Dampaknya Positif
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
22 January 2020 15:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Co-CEO Gojek Andre Sulistyo angkat bicara soal dampak dari kegagalan IPO atau mencatatkan saham di bursa startup WeWork bagi industri startup. Menurutnya kegagalan ini memberikan dampak positif bagi industri.
WeWork gagal melantai di bursa saham karena investor mempertanyakan tata kelola perusahaan. WeWork diketahui tumbuh pesat karena strategi bakar uang lewat diskon dan cashback. Diperkirakan WeWork membakar US$700 juta per kuartal.
Kasus ini telah memantik perhatian investor akan bagaimana startup bisa mencetak keuntungan dan mengembalikan dana investor. Kasus ini juga membuat investor semakin pelit menyuntikkan dana ke startup.
Andre Sulistyo mengatakan kasus ini membawa perubahan strategi di industri startup. Startup akan merubah startegi dari bakar uang menjadi mengejar profitabilitas dan keberlanjutan.
Berakhir era bakar uang juga menguntungkan pelaku industri karena akan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Bila strategi bakar uang terus berlanjut maka yang menjadi pemegang adalah startup yang disokong investor kakap dan royal.
"Jika Anda bertanya apa dampaknya terhadap seluruh pasar ... Saya ingin mengatakan bahwa ini lebih banyak sisi positifnya," kata Andre Soelistyo, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Rabu (22/1/2020).
"Dengan perubahan mendadak di lingkungan, itu meratakan lapangan bermain untuk semua orang. Sekarang semuanya tentang siapa yang memiliki produk yang lebih baik dan institusi yang lebih baik pada akhirnya akan menang."
"Ketika dana melimpah [hilang] dan semua orang disiplin dalam melihat fundamental dan memahami pasar dengan baik, maka sudah banyak yang dihapuskan. Perusahaan yang lebih baik, eksekusi yang lebih baik [dan] strategi yang lebih baik akan memiliki lebih banyak waktu. Itu sebabnya saya kata itu positif," jelas Andre Soelistyo.
Mengejar profitabilitas dan keberlanjutan juga sedang diperjuangkan oleh Gojek.
"Pada awalnya, kami berinvestasi dalam pertumbuhan karena kami perlu memiliki skalabilitas tertentu untuk menyamakan permintaan dan penawaran pasar kami," ujarnya. Namun kini dengan layanan yang lebih luas dari ride-hailing hingga pengiriman makanan, Gojek akan mengejar monetisasi.
"Beberapa hal-hal tertentu yang belum kami monetisasi ... dapat mulai dimonetisasi. mengapa saya katakan itu karena pada tahap ini, kita tetap menuju profitabilitas."
(roy/roy) Next Article Musim Bakar Uang Startup Hampir Usai, Apa Kata Bos Gojek?
WeWork gagal melantai di bursa saham karena investor mempertanyakan tata kelola perusahaan. WeWork diketahui tumbuh pesat karena strategi bakar uang lewat diskon dan cashback. Diperkirakan WeWork membakar US$700 juta per kuartal.
Kasus ini telah memantik perhatian investor akan bagaimana startup bisa mencetak keuntungan dan mengembalikan dana investor. Kasus ini juga membuat investor semakin pelit menyuntikkan dana ke startup.
Berakhir era bakar uang juga menguntungkan pelaku industri karena akan memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Bila strategi bakar uang terus berlanjut maka yang menjadi pemegang adalah startup yang disokong investor kakap dan royal.
"Jika Anda bertanya apa dampaknya terhadap seluruh pasar ... Saya ingin mengatakan bahwa ini lebih banyak sisi positifnya," kata Andre Soelistyo, seperti dilansir dari Nikkei Asian Review, Rabu (22/1/2020).
"Dengan perubahan mendadak di lingkungan, itu meratakan lapangan bermain untuk semua orang. Sekarang semuanya tentang siapa yang memiliki produk yang lebih baik dan institusi yang lebih baik pada akhirnya akan menang."
"Ketika dana melimpah [hilang] dan semua orang disiplin dalam melihat fundamental dan memahami pasar dengan baik, maka sudah banyak yang dihapuskan. Perusahaan yang lebih baik, eksekusi yang lebih baik [dan] strategi yang lebih baik akan memiliki lebih banyak waktu. Itu sebabnya saya kata itu positif," jelas Andre Soelistyo.
Mengejar profitabilitas dan keberlanjutan juga sedang diperjuangkan oleh Gojek.
"Pada awalnya, kami berinvestasi dalam pertumbuhan karena kami perlu memiliki skalabilitas tertentu untuk menyamakan permintaan dan penawaran pasar kami," ujarnya. Namun kini dengan layanan yang lebih luas dari ride-hailing hingga pengiriman makanan, Gojek akan mengejar monetisasi.
"Beberapa hal-hal tertentu yang belum kami monetisasi ... dapat mulai dimonetisasi. mengapa saya katakan itu karena pada tahap ini, kita tetap menuju profitabilitas."
(roy/roy) Next Article Musim Bakar Uang Startup Hampir Usai, Apa Kata Bos Gojek?
Most Popular