
Perusahaan Teknologi Bantu Ubah Mobil Jadi Ponsel, Kok Bisa?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
10 January 2020 16:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi kini memiliki ambisi baru. Mereka ingin bekerja sama dengan produsen mobil untuk mencoba mengubah mobil layaknya gadget yang dapat diupgrade untuk menghasilkan pendapatan.
Dikutip dari Reuters, (10/1/2020), walau masih diproyeksikan akan terjadi bertahun-tahun lagi, industri otomotif dan teknologi bisa bersatu untuk mengembangkan gagasan yang disebut "over-the-air", yaitu mobil yang memiliki sejumlah software yang dapat di-update seperti smartphone. Bentuknya bisa seperti streaming video, peningkatan kinerja kendaraan dan dasbor commerce.
Pada gelaran CES 2020, Raksasa seperti Amazon Inc dan Microsoft Corp berada di garis depan, mengejar peluang untuk mengelola torrent data yang mengalir ke dan dari kendaraan agar bisa terhubung.
"Ini benar-benar besar," kata Presiden General Motors Co Mark Reuss pada Desember 2019 terkait mengail pendapatan dari layanan streaming dan pemutakhiran (update) software setelah berhasil menjual kendaraan.
Tesla sendiri telah memelopori strategi menghasilkan pendapatan melalui over the air. Software-software yang digunakan mobil Tesla kini bisa di-update untuk menjadi self driving (mobil tanpa sopir) secara penuh. Mobil ini dibandrol senilai US$6.000 per unit. Nantinya mobil ini bisa bergerak sendiri menuju titik tujuan yang telah ditentukan. Semua digerakkan melalui aplikasi khusus dalam ponsel.
BMW juga telah menunjukkan teknologi baru di CES 2020, yakni menampilkan konsep interior masa depan dengan kursi dan kaca depan menggunakn augmented reality yang dibangun untuk menjelaskan pemandangan di depan.
Eksekutif BMW Klaus Froehlich mengatakan kepada Reuters bahwa produsen mobil sedang meminta persetujuan dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional untuk mendapatkan persetujuan AS untuk kursi tersebut, tetapi tidak dapat mengatakan kapan mereka akan muncul dalam produksi.
NXP Semiconductors sedang mengerjakan sebuah chip yang akan berfungsi sebagai gerbang antara mobil dan penyimpanan cloud, untuk membantu produsen mobil mengelola data yang akan dihasilkan oleh sensor dan kokpit digital.
Data itu harus disimpan dan dikelola, dan di situlah penyedia cloud computing seperti Amazon Web Services masuk. AWS mengumumkan di CES, bermitra dengan BlackBerry untuk mengembangkan platform perangkat lunak baru untuk kendaraan.
(roy/roy) Next Article Bos Uber Ini Nyatakan Bangkrut Setelah Kalah Lawan Google
Dikutip dari Reuters, (10/1/2020), walau masih diproyeksikan akan terjadi bertahun-tahun lagi, industri otomotif dan teknologi bisa bersatu untuk mengembangkan gagasan yang disebut "over-the-air", yaitu mobil yang memiliki sejumlah software yang dapat di-update seperti smartphone. Bentuknya bisa seperti streaming video, peningkatan kinerja kendaraan dan dasbor commerce.
Pada gelaran CES 2020, Raksasa seperti Amazon Inc dan Microsoft Corp berada di garis depan, mengejar peluang untuk mengelola torrent data yang mengalir ke dan dari kendaraan agar bisa terhubung.
Tesla sendiri telah memelopori strategi menghasilkan pendapatan melalui over the air. Software-software yang digunakan mobil Tesla kini bisa di-update untuk menjadi self driving (mobil tanpa sopir) secara penuh. Mobil ini dibandrol senilai US$6.000 per unit. Nantinya mobil ini bisa bergerak sendiri menuju titik tujuan yang telah ditentukan. Semua digerakkan melalui aplikasi khusus dalam ponsel.
BMW juga telah menunjukkan teknologi baru di CES 2020, yakni menampilkan konsep interior masa depan dengan kursi dan kaca depan menggunakn augmented reality yang dibangun untuk menjelaskan pemandangan di depan.
Eksekutif BMW Klaus Froehlich mengatakan kepada Reuters bahwa produsen mobil sedang meminta persetujuan dari Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional untuk mendapatkan persetujuan AS untuk kursi tersebut, tetapi tidak dapat mengatakan kapan mereka akan muncul dalam produksi.
NXP Semiconductors sedang mengerjakan sebuah chip yang akan berfungsi sebagai gerbang antara mobil dan penyimpanan cloud, untuk membantu produsen mobil mengelola data yang akan dihasilkan oleh sensor dan kokpit digital.
Data itu harus disimpan dan dikelola, dan di situlah penyedia cloud computing seperti Amazon Web Services masuk. AWS mengumumkan di CES, bermitra dengan BlackBerry untuk mengembangkan platform perangkat lunak baru untuk kendaraan.
(roy/roy) Next Article Bos Uber Ini Nyatakan Bangkrut Setelah Kalah Lawan Google
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular