
Milenial Cari Dana Buat Bikin Startup? Coba ke Kemenristek!
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 January 2020 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro menyebut pemerintah mendukung perkembangan startup di Indonesia. Bahkan kementerian yang dipimpinnya menyediakan dana hibah untuk memodali startup.
Bambang Brodjonegoro mengungkapkan dalam kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ada direktorat yang membina startup dan perusahaan pemula berbisnis teknologi (PPBT) atau perusahaan sebelum menjadi startup.
"Ini untuk mengakomodir minat pengusaha pemula yang umumnya generasi muda untuk masuk ke bidang teknologi. Yang sudah unicorn, memang tergolong teknologi digital dan terkategori ekonomi digital. Tapi keberadaan teknologi ini tak hanya sebatas digital, dalam rangka Industri 4.0 kita juga membuka kemungkinan startup yang mungkin berbeda dengan teknologi digital tapi tetap dengan penggunaan teknologi yang bisa melahirkan jenis usaha baru," ujar Bambang Brojonegoro kepada CNBC Indonesia TV, Rabu (8/1/2020).
Bambang Brodjonegoro menambahkan bagi mereka yang punya ide mengembangkan startup bisa mengajukan proposal kemenristek kemudian diseleksi yang visible atau yang layak untuk mendapatkan pendanaan buat mengembangkan ide tersebut.
"Ketika sudah berkembang kami lihat apakah startup yang mereka kembangkan bisa terus berlanjut, kemudian kami evaluasi dan bisa berlanjut maka ada hibah lagi," jelasnya.
"Kemudian ketika valuasi meningkat kami masih ada skema PLBT (perusahaan lanjutan berbasis teknologi) di mana yang masuk kategori ini bisa dapat hibah kembali. Dengan performa mereka masuk ke penerimaan dana hibah mereka, akses mereka ke investor domestik maupun asing bisa semakin terbuka, karena mereka yakin kinerja startup bisa semakin berkembang. Dananya, ada yang ratusan juta sampai Rp 1 miliar."
(roy/roy) Next Article Gojek Siapkan Program Beasiswa untuk Keluarga Mitra Driver
Bambang Brodjonegoro mengungkapkan dalam kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ada direktorat yang membina startup dan perusahaan pemula berbisnis teknologi (PPBT) atau perusahaan sebelum menjadi startup.
"Ini untuk mengakomodir minat pengusaha pemula yang umumnya generasi muda untuk masuk ke bidang teknologi. Yang sudah unicorn, memang tergolong teknologi digital dan terkategori ekonomi digital. Tapi keberadaan teknologi ini tak hanya sebatas digital, dalam rangka Industri 4.0 kita juga membuka kemungkinan startup yang mungkin berbeda dengan teknologi digital tapi tetap dengan penggunaan teknologi yang bisa melahirkan jenis usaha baru," ujar Bambang Brojonegoro kepada CNBC Indonesia TV, Rabu (8/1/2020).
"Ketika sudah berkembang kami lihat apakah startup yang mereka kembangkan bisa terus berlanjut, kemudian kami evaluasi dan bisa berlanjut maka ada hibah lagi," jelasnya.
"Kemudian ketika valuasi meningkat kami masih ada skema PLBT (perusahaan lanjutan berbasis teknologi) di mana yang masuk kategori ini bisa dapat hibah kembali. Dengan performa mereka masuk ke penerimaan dana hibah mereka, akses mereka ke investor domestik maupun asing bisa semakin terbuka, karena mereka yakin kinerja startup bisa semakin berkembang. Dananya, ada yang ratusan juta sampai Rp 1 miliar."
(roy/roy) Next Article Gojek Siapkan Program Beasiswa untuk Keluarga Mitra Driver
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular