Travis Kalanick Cabut dari Uber, Kantongi Uang Rp 35 T

Roy Franedya, CNBC Indonesia
26 December 2019 15:23
Travis Kalanick Cabut dari Uber, Kantongi Uang Rp 35 T
Foto: Infografis/Kisah Cuan dan Kontroversi Travis Kalanick/Aristya Rahadian
Jakarta, CNBC Indonesia - Travis Kalanick bakal jadi model ideal bagi milenial untuk meraup keuntungan startup merugi. Pasalnya, pendiri dan mantan CEO Uber Technologies ini meninggalkan perusahaan dengan segunung uang segar di kantongnya.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan Uber kepada bursa AS, Travis Kalanick akan meninggalkan perusahaan pada 31 Januari 2019. Ia juga telah menjual semua saham Uber miliknya setelah lock-up period selesai. Travis memegang 4% saham Uber.


Total kekayaan yang didapatkan dari menjual seluruh saham tersebut ditaksir mencapai US$2,5 miliar atau Rp 35 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Forbes pun mencatat kekayaannya saat ini menyentuh US$2,7 miliar.

"Travis Kalanick meninggalkan perusahaan untuk fokus pada bisnis barunya dan kegiatan filantropi-nya," ujar Uber dalam keterangan resmi seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (26/12/2019).

Baru-baru ini Travis Kalanick membidani lahirnya CloudKitchens, startup yang menyewakan ruangan kepada pemilik restoran untuk bisnis berbasis pengiriman. Pada 2018, startup ini sudah memiliki valuasi US$150 juta.

Travis Kalanick mengundurkan diri sebagai CEO Uber Technologies pada 2017 silam setelah segudang kontroversi ketika memimpin pioner raksasa ride-hailing ini. Ada yang menyebut penguduran diri ini karena didesak SoftBank selaku pemegang saham utama perusahaan. Dara Khosrowshahi ditunjuk sebagai CEO baru Uber.

"Uber telah menjadi bagian dari hidup saya selama 10 tahun terakhir dan ketika perusahaan sudah menjadi perusahaan publik (listing di bursa saham), ini waktu yang tepat untuk fokus pada bisnis saya sekarang dan kegiatan filantropi lainnya," ujar Travis Kalanick.

"Saya bangga dengan pencapaian Uber dan akan terus mendukung dan menyemangati perusahaan di masa depan."

[Gambas:Video CNBC]



Uber mencatatkan saham di bursa saham AS pada Mei 2019. Pada kinerja kuartalan yang berakhir 31 September 2019, startup ride-hailing ini mencatatkan kerugian sebesar US$1,2 miliar. Angka ini lebih baik dari kuartal sebelumnya yang mencatatkan rugi US$5,2 miliar.

Pada periode ini Uber berhasil mencatatkan pendapatan US$3,8 miliar dengan total gross booking atau total pesanan penumpang sebelum dibayarkan ke driver dan diskon mencapai US$16,5 miliar atau tumbuh 29% secara tahunan.

Sebelumnya CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan ia akan kecewa pada kinerjanya jika dalam tiga tahun atau 2021, Uber tak bisa mencatatkan laba bersih.

"Para investor mengharapkan profitabilitas di masa depan. Saya pikir bisnis ride-hailing adalah yang paling matang sehingga akan mencetak laba lebih cepat daripada bisnis kami yang lain," ujar Dara Khosrowshahi. 

"Dalam bisnis makanan, kami ingin menyodok ke posisi satu atau dua di setiap pasar yang kami masuki."



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular