
Apple Kembangkan Satelit Buat iPhone, Untuk Apa?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
23 December 2019 17:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Apple dikabarkan sedang mengembangkan teknologi satelit untuk menemukan cara baru mengirimkan data secara langsung ke perangkat.
Dilansir dari CNBC International, (23/12/2019), proyek satelit sudah masuk tahap awal, Apple pun telah mengumpulkan beberapa insinyur dari industri dirgantara, satelit, dan antena. Bahkan, CEO Apple, Tim Cook telah menyatakan minatnya dalam proyek tersebut.
Namun, masih belum jelas apakah Apple berencana untuk membangun satelit sendiri atau akan menggunakan satelit yang ada. Ketertarikan Apple terhadap satelit, kemungkinan mereka ingin mengirimkan data secara langsung ke perangkat, serta mengurangi ketergantungan pada operator nirkabel.
Teknologi seperti satelit dapat memungkinkan Apple untuk menghindari jaringan nirkabel tradisional dan meningkatkan fungsi seperti pelacakan lokasi.
Untuk mensukseskan ambisinya, Apple merekrut sejumlah nama-nama besar seperti; Michael Trela dan John Fenwick, mantan kepala teknik satelit di Google dan mantan kepala operasi pesawat ruang angkasa di Google, serta Matt Ettus, pendiri Ettus Research.
Jika ini terealisasikan, maka Apple menjadi pendatang baru di pasar satelit yang semakin ramai dan secara bersamaan menjadi pesaing SpaceX dan Amazon.
Awal tahun ini, CNBC International melaporkan bahwa Amazon akan siap dengan Project Kuiper-nya, yakni rencana untuk membangun jaringan 3.236 satelit dalam upaya menyediakan akses internet global.
Amazon juga mengumumkan pekan ini akan membangun markas riset untuk Project Kuiper di Redmond, Washington, atau tidak jauh dari pangkalan Amazon di Seattle. Sedangkan pada tahun lalu, SpaceX milik Elon Musk meluncurkan dua satelit pertama dari jaringan Starlinknya.
Jaringan itu diharapkan dapat beroperasi setelah setidaknya 800 satelit dikerahkan.
(roy/roy) Next Article 2021, Kinerja Apple Tumbuh Double Digit
Dilansir dari CNBC International, (23/12/2019), proyek satelit sudah masuk tahap awal, Apple pun telah mengumpulkan beberapa insinyur dari industri dirgantara, satelit, dan antena. Bahkan, CEO Apple, Tim Cook telah menyatakan minatnya dalam proyek tersebut.
Namun, masih belum jelas apakah Apple berencana untuk membangun satelit sendiri atau akan menggunakan satelit yang ada. Ketertarikan Apple terhadap satelit, kemungkinan mereka ingin mengirimkan data secara langsung ke perangkat, serta mengurangi ketergantungan pada operator nirkabel.
Untuk mensukseskan ambisinya, Apple merekrut sejumlah nama-nama besar seperti; Michael Trela dan John Fenwick, mantan kepala teknik satelit di Google dan mantan kepala operasi pesawat ruang angkasa di Google, serta Matt Ettus, pendiri Ettus Research.
Jika ini terealisasikan, maka Apple menjadi pendatang baru di pasar satelit yang semakin ramai dan secara bersamaan menjadi pesaing SpaceX dan Amazon.
Awal tahun ini, CNBC International melaporkan bahwa Amazon akan siap dengan Project Kuiper-nya, yakni rencana untuk membangun jaringan 3.236 satelit dalam upaya menyediakan akses internet global.
Amazon juga mengumumkan pekan ini akan membangun markas riset untuk Project Kuiper di Redmond, Washington, atau tidak jauh dari pangkalan Amazon di Seattle. Sedangkan pada tahun lalu, SpaceX milik Elon Musk meluncurkan dua satelit pertama dari jaringan Starlinknya.
Jaringan itu diharapkan dapat beroperasi setelah setidaknya 800 satelit dikerahkan.
(roy/roy) Next Article 2021, Kinerja Apple Tumbuh Double Digit
Most Popular