
Pengakuan Achmad Zaky: Bukalapak Tak Bisa Terus Bakar Uang
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
10 December 2019 07:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Achmad Zaky sang Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak memilih untuk mundur dari jabatannya dan digantikan oleh seorang bankir yakni Rachmat Kaimuddin dari Direksi Bank Bukopin.
Keputusan tersebut sudah didiskusikan bersama oleh para pemegang saham dan dua co-founder lainnya. Adapun co-founderĀ Bukalapak lainnya adalah Fajrin Rasyid yang menjadi Presiden Bukalapak dan Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO).
Achmad Zaky mengatakan, perkembangan ke depan pasti lebih menantang di dunia e-commerce. Keputusannya untuk resign sebagai CEO sudah dibicarakan dengan para pendiri lain.
Bukalapak nantinya, sambung Zaky akan semakin dewasa. Sehingga lebih kepada mengejar target para pemegang saham salah satunya adalah mencetak laba.
"Bukalapak diharapkan akan semakin mature, bukan lagi anak kecil, kini dilepas orang tua dan berharap bisa mandiri. Bisa sustainable, dan profit. Bisa lebih clean," katanya saat berbincang dengan pimpinan media massa di Jakarta, Senin Malam (9/12/2019).
Ia berharap juga sosok Rachmat Kaimuddin yang merupakan bankir professional bisa memenuhi tuntutan para pemegang saham. Nantinya, Bukalapak di bawah kendali Rachmat Kaimuddin bisa mempertanggungjawabkan capital yang sudah masuk.
"Untuk itu kita para founder sudah legowo. Hilangkan ego pribadi. Kita legowo kita beranikan diri, itu yang kita inginkan. Hadirnya sosok berpengalaman dan nantinya kita bisa loncat lebih tinggi," papar Zaky.
"Bukalapak tidak bisa terus bakar uang. Harus semakin mature, perusahaan tak bisa terus-terusan bakar uang. Harus ada return of investment," tegas Zaky.
Saat ini Zaky mengatakan Bukalapak sudah memiliki 2.000 karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi.
"Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me-manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus bertambah. Butuh pengalaman."
Zaky pun bercerita, target dari Rachmat Kaimuddin adalah growth dan sustainability. Bahkan bisa terus besar sehingga value perusahaan makin bertambah.
"Semoga growth akan terus baik dan konsisten. Serta sustainable," kata Rachmat, CEO Bukalapak baru di tempat yang sama.
Rachmat pun berujar, ke depan ia berjanji Bukalapak akan menjadi perusahaan yang siap untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam hal ini, perusahaan yang lebih transparan karena semakin banyak investor di dalamnya.
"IPO [Initial Public Offering] akan menjadi keputusan pemegang saham. Bagaimanapun saya akan menyiapkannya atau IPO Ready. Dalam hal ini itu jadi salah satu cara raise financing, tapi kita siapkan GCG yang baik," kata Rachmat.
Ia mengatakan juga, untuk fundraising butuh transparansi dari pemegang saham. Dalam hal ini Bukalapak diharapkan bisa terus meningkatkan transparansi bisnisnya.
Sementara Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan sampai detik ini Bukalapak berhasil meningkatkan revenue atau pendapatan lebih dari 3 kali dari 2018 lalu. Bahkan skema bakar uang sudah berkurang tinggal sepertiga dari tahun 2018 lalu.
"Revenue 2019 meningkat tiga kali lipat dari 2018 lalu. Dan burn [bakar uang] hanya sepertiga dari 2018," kata Fajrin.
(dru) Next Article Buka-Bukaan Bos Bukalapak Ahmad Zaky yang Resign dari CEO
Keputusan tersebut sudah didiskusikan bersama oleh para pemegang saham dan dua co-founder lainnya. Adapun co-founderĀ Bukalapak lainnya adalah Fajrin Rasyid yang menjadi Presiden Bukalapak dan Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO).
Achmad Zaky mengatakan, perkembangan ke depan pasti lebih menantang di dunia e-commerce. Keputusannya untuk resign sebagai CEO sudah dibicarakan dengan para pendiri lain.
![]() |
"Bukalapak diharapkan akan semakin mature, bukan lagi anak kecil, kini dilepas orang tua dan berharap bisa mandiri. Bisa sustainable, dan profit. Bisa lebih clean," katanya saat berbincang dengan pimpinan media massa di Jakarta, Senin Malam (9/12/2019).
Ia berharap juga sosok Rachmat Kaimuddin yang merupakan bankir professional bisa memenuhi tuntutan para pemegang saham. Nantinya, Bukalapak di bawah kendali Rachmat Kaimuddin bisa mempertanggungjawabkan capital yang sudah masuk.
"Untuk itu kita para founder sudah legowo. Hilangkan ego pribadi. Kita legowo kita beranikan diri, itu yang kita inginkan. Hadirnya sosok berpengalaman dan nantinya kita bisa loncat lebih tinggi," papar Zaky.
"Bukalapak tidak bisa terus bakar uang. Harus semakin mature, perusahaan tak bisa terus-terusan bakar uang. Harus ada return of investment," tegas Zaky.
Saat ini Zaky mengatakan Bukalapak sudah memiliki 2.000 karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi.
"Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me-manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus bertambah. Butuh pengalaman."
Zaky pun bercerita, target dari Rachmat Kaimuddin adalah growth dan sustainability. Bahkan bisa terus besar sehingga value perusahaan makin bertambah.
"Semoga growth akan terus baik dan konsisten. Serta sustainable," kata Rachmat, CEO Bukalapak baru di tempat yang sama.
Rachmat pun berujar, ke depan ia berjanji Bukalapak akan menjadi perusahaan yang siap untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam hal ini, perusahaan yang lebih transparan karena semakin banyak investor di dalamnya.
"IPO [Initial Public Offering] akan menjadi keputusan pemegang saham. Bagaimanapun saya akan menyiapkannya atau IPO Ready. Dalam hal ini itu jadi salah satu cara raise financing, tapi kita siapkan GCG yang baik," kata Rachmat.
Ia mengatakan juga, untuk fundraising butuh transparansi dari pemegang saham. Dalam hal ini Bukalapak diharapkan bisa terus meningkatkan transparansi bisnisnya.
Sementara Co-Founder Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan sampai detik ini Bukalapak berhasil meningkatkan revenue atau pendapatan lebih dari 3 kali dari 2018 lalu. Bahkan skema bakar uang sudah berkurang tinggal sepertiga dari tahun 2018 lalu.
"Revenue 2019 meningkat tiga kali lipat dari 2018 lalu. Dan burn [bakar uang] hanya sepertiga dari 2018," kata Fajrin.
(dru) Next Article Buka-Bukaan Bos Bukalapak Ahmad Zaky yang Resign dari CEO
Most Popular