Buka-Bukaan Bos Bukalapak Ahmad Zaky yang Resign dari CEO

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
10 December 2019 06:29
Achmad Zaky sang Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak memilih untuk mundur dari jabatannya
Foto: Pendiri Bukalapak Umumkan Rachmat Kaimuddin sebagai Penerus Achmad Zaky (Dok. Bukalapak)
Jakarta, CNBC Indonesia - Achmad Zaky sang Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak memilih untuk mundur dari jabatannya dan digantikan oleh seorang bankir yakni Rachmat Kaimuddin dari Direksi Bank Bukopin.

Keputusan tersebut sudah didiskusikan bersama oleh para pemegang saham dan dua co-founder lainnya. Adapun co-founder Bukalapak lainnya adalah Fajrin Rasyid yang menjadi Presiden Bukalapak dan Nugroho Herucahyono sebagai Chief Technical Officer (CTO).

Sesaat setelah pengumuman mundurnya Achmad Zaky dari Bukalapak, manajemen mengadakan perbincangan dengan Pimpinan Media Massa. Achmad Zaky pun ikut dalam perbincangan dengan awak media tersebut.

Zaky memulai perbincangan dengan bercerita soal Bukalapak yang telah ada sejak 10 tahun yang lalu.

Buka-Bukaan Bos Bukalapak Ahmad Zaky yang Resign dari CEOFoto: Zaky (Kiri) Pendiri Bukalapak menunjuk Rachmat Kaimuddin [Kanan] sebagai PenerusĀ (Doc Bukalapak)


"Desember 10 tahun yang lalu saya ingat sekali waktu itu kita lagi bikin koding untuk Bukalapak. Hingga kini, Bukalapak telah memberikan efek kepada jutaan masyarakat," kata Zaky di Jakarta, Senin Malam (9/12/2019).

Ia melanjutkan, perkembangan ke depan pasti lebih menantang di dunia e-commerce. Keputusannya untuk resign sebagai CEO sudah dibicarakan dengan para pendiri lain.

"Ke depan akan lebih menantang. Bukan keputusan saya, ada pendiri lain misalnya mas Fajrin [Fajrin Rasyid] dan ada Mas Nug [Nugroho Herucahyono]," katanya.

"Kami selalu berdiskusi, dan hari ini adalah keputusannya. Sudah saatnya meregenerasi. Adalah Rachmat Kaimuddin. Saya sudah kenal lama dan pengalaman dia jauh lebih senior," terangnya.

Posisi Zaky di Bukalapak saat ini lebih kepada adviser dan masih sebagai founder. "Saya akan bersama dengan manajemen sebagai observer, adviser, dan ingin ciptakan impact lain serta fokus kepada non-profit," tegas Zaky

Ia berharap Bukalapak nantinya akan semakin dewasa. Sehingga lebih kepada mengejar target para pemegang saham salah satunya adalah mencetak laba.

"Bukalapak diharapkan akan semakin mature, bukan lagi anak kecil, kini dilepas orang tua dan berharap bisa mandiri. Bisa sustainable, dan profit. Bisa lebih clean," katanya.

Ia berharap juga sosok Rachmat Kaimuddin yang merupakan bankir professional bisa memenuhi tuntutan para pemegang saham. Nantinya, Bukalapak di bawah kendali Rachmat Kaimuddin bisa mempertannggungjawabkan capital yang sudah masuk.

Buka-Bukaan Bos Bukalapak Ahmad Zaky yang Resign dari CEOFoto: Bukalapak menerima penghargaan kategori The Best e-commerce company di Malam penganugerahan CNBC Indonesia Awards 2019 di Java Ballroom The Westin Jakarta, Rabu 4 Desember 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


"Untuk itu kita para founder sudah legowo. Hilangkan ego pribadi. Kita legowo kita beranikan diri, itu yang kita inginkan. Hadirnya sosok berpengalaman dan nantinya kita bisa loncat lebih tinggi," papar Zaky.

Saat ini Zaky mengatakan Bukalapak sudah memiliki 2.000 karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi.

"Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me-manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus bertambah. Butuh pengalaman."

Zaky pun bercerita, target dari Rachmat Kaimuddin adalah growth dan sustainability. Bahkan bisa terus besar sehingga value perusahaan makin bertambah.

"Semoga growth akan terus baik dan konsisten. Serta sustainable," kata Rachmat, CEO Bukalapak baru di tempat yang sama.

Rachmat pun berujar, ke depan ia berjanji Bukalapak akan menjadi perusahaan yang siap untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam hal ini, perusahaan yang lebih transparan karena semakin banyak investor di dalamnya.

"IPO [Initial Public Offering] akan menjadi keputusan pemegang saham. Bagaimanapun saya akan menyiapkannya atau IPO Ready. Dalam hal ini itu jadi salah satu cara raise financing, tapi kita siapkan GCG yang baik," kata Rachmat.

Ia mengatakan juga, untuk fundraising butuh transparansi dari pemegang saham. Dalam hal ini Bukalapak diharapkan bisa terus meningkatkan transparansi bisnisnya.






(sef) Next Article Pengakuan Achmad Zaky: Bukalapak Tak Bisa Terus Bakar Uang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular