
Ini Duan Yongping 'Godfather' Ponsel China, Bos Oppo & Vivo
Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 December 2019 15:18

Melihat kesuksesan dari Subor Electronics, Duan Yongping mengajukan rencana pemisahan atau spin off bisnis dan meminta sebagai saham perusahaan. Namun usulan tersebut ditolak.
Ia Kemudian meninggalkan Zhongshan Yihua Group dan mendirikan BBK dimana ia menguasai 70 saham perusahaan. Ia kemudian membagi perusahaan ke dalam tiga segmen bisnis. Yakni, edukasi elektronik, audiovisual yang membuat VCD dan DVD player dan komunikasi yang membuat smartphone dan telepon tanpa kabel.
Pada awal bisnisnya, BBK sukses di bisnisVCD dan DVD players dan menjadi pemimpin pasar di segmen ini di China.
Pada 1999, Duan Yongping memperkenalkan program kemitraan. Program ini dikemudian hari menghadirkan Oppo Electronics pada 2004 dan Vivo Communication pada 2009. Akibat program kemitraan ini kepemilikannya di BBK turun menjadi tinggal 17%.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Duan Yongping menyatakan ponsel bukanlah keahliannya tetapi perusahaannya bisa melakukannya dengan baik.
Keputusan ini terbukti berhasil. Industri ponsel Android berkembang pesat di Chna ketika jaringan 3G dan 4G meluncur dan menjangkau seluruh China. Pada 2018, Oppo dan Vivo adalah pemasok ponsel terbesar ketiga dan keempat di China. Pasar China dipimpin oleh Huawei dan Xiaomi.
"Pada tahun-tahun awal, kami sering mengatakan produk kami memberikan nilai bagus dengan harga murah," kata Duan Yongping. "Tetapi selama bertahun-tahun, saya telah belajar bahwa kami hanya membuat alasan untuk produk yang lebih rendah."
Pada 2002, Duan Yongpong bermigrasi ke Amerika Serikat (AS) untuk berkumpul dengan keluarga. Ia mengaku tidak pernah dan tidak suka melakukan investasi yang bersifat spekulatif.
"Hanya bertaruh pada hal-hal yang kamu mengerti," ujarnya. "Fokus pada memahami model bisnis dan bagaimana bisnis menghasilkan uang. 95% investor fokus pada apa yang akan dilakukan pasar. Itu salah." (roy/gus)
Ia Kemudian meninggalkan Zhongshan Yihua Group dan mendirikan BBK dimana ia menguasai 70 saham perusahaan. Ia kemudian membagi perusahaan ke dalam tiga segmen bisnis. Yakni, edukasi elektronik, audiovisual yang membuat VCD dan DVD player dan komunikasi yang membuat smartphone dan telepon tanpa kabel.
Pada awal bisnisnya, BBK sukses di bisnisVCD dan DVD players dan menjadi pemimpin pasar di segmen ini di China.
![]() |
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Duan Yongping menyatakan ponsel bukanlah keahliannya tetapi perusahaannya bisa melakukannya dengan baik.
Keputusan ini terbukti berhasil. Industri ponsel Android berkembang pesat di Chna ketika jaringan 3G dan 4G meluncur dan menjangkau seluruh China. Pada 2018, Oppo dan Vivo adalah pemasok ponsel terbesar ketiga dan keempat di China. Pasar China dipimpin oleh Huawei dan Xiaomi.
"Pada tahun-tahun awal, kami sering mengatakan produk kami memberikan nilai bagus dengan harga murah," kata Duan Yongping. "Tetapi selama bertahun-tahun, saya telah belajar bahwa kami hanya membuat alasan untuk produk yang lebih rendah."
Pada 2002, Duan Yongpong bermigrasi ke Amerika Serikat (AS) untuk berkumpul dengan keluarga. Ia mengaku tidak pernah dan tidak suka melakukan investasi yang bersifat spekulatif.
"Hanya bertaruh pada hal-hal yang kamu mengerti," ujarnya. "Fokus pada memahami model bisnis dan bagaimana bisnis menghasilkan uang. 95% investor fokus pada apa yang akan dilakukan pasar. Itu salah." (roy/gus)
Pages
Most Popular