
Mochtar Riady Ungkap Kegagalan MatahariMall & Kesuksesan OVO
Roy Franedya, CNBC Indonesia
29 November 2019 06:13

Jalan OVO berbeda dengan MatahariMall. OVO kini menjadi salah satu dompet digital yang banyak digunakan masyarakat. Kuncinya, tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan MatahariMall.com.
Mochtar Riady mengungkapkan kunci membesarkan OVO karena perusahaan fokus pada para penjual bukan pembeli dengan segmentasi bisnis yang jelas.
"Segmentasi itu mesti jelas. Kita mau masuk kelas menengah atau menengah ke bawah," ujarnya.
Mochtar Riady menambahkan ketika ingin mengembangkan OVO ia meminta ada segmentasi yang jelas dan dipilihkan segmen menengah ke atas dan memanfaatkan infrastuktur milik Lippo. Kala itu, Lippo punya 74 pusat perbelanjaan, 200 gerai matahari dan 170 lebih gerai Hypermart, rumah sakit dan lain sebagai.
"Ini semua tempat jualan, ini semua dirangkul dulu. Inilah yang disebut si penjual ada di dalam. Untuk bisa merangkul pembeli dan bisa menjadi pemakai OVO satu-satunya cara semua pengunjung dia pasti bawa kendaraan, jadi parkir hanya bayar Rp 1. Semua tertarik menjadi nasabah OVO jadilah OVO sekarang," jelasnya.
(roy/sef)
Mochtar Riady mengungkapkan kunci membesarkan OVO karena perusahaan fokus pada para penjual bukan pembeli dengan segmentasi bisnis yang jelas.
"Segmentasi itu mesti jelas. Kita mau masuk kelas menengah atau menengah ke bawah," ujarnya.
"Ini semua tempat jualan, ini semua dirangkul dulu. Inilah yang disebut si penjual ada di dalam. Untuk bisa merangkul pembeli dan bisa menjadi pemakai OVO satu-satunya cara semua pengunjung dia pasti bawa kendaraan, jadi parkir hanya bayar Rp 1. Semua tertarik menjadi nasabah OVO jadilah OVO sekarang," jelasnya.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular