
Senjata Rahasia Ojol Gaspol, Tantang Grab & Gojek
Redaksi, CNBC Indonesia
28 November 2019 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Ojek online Gaspol jadi penantang baru Grab dan Gojek di bisnis transportasi online tanah air. Kemarin (27/11/2019), Gaspol secara resmi meluncurkan aplikasi Gaspol.
CEO PT Gaspol Angkasa Surya, Lisa Subandi mengatakan Gaspol merupakan ojek online yang fokus pada pemberian kesejahteraan bagi para pengemudinya. Salah satunya dalam bentuk bagi hasil dan bonus pada driver.
Gaspol menggunakan skema 20% pendapatan dari order dari penumpang untuk aplikator dan 80% untuk driver. Namun 2% milik aplikator akan dikembalikan ke driver dalam bentuk tabungan.
Ada juga bonus minggu dan bulanan. Contohnya bila driver berhasil menyelesaikan 40 order dalam seminggu maka driver akan dapat bonus 7% dari pendapatan 40 order.
Selain itu, Gaspol tdak akan melakukan pemblokiran (suspensi) akun driver secara sepihak. Sebab driver melibatkan pengemudi dalam pengawasannya. Ada posisi kapten sebagai koordinator driver di setiap regional.
"Kami jelas beda dengan aplikasi lain, kami tawarkan kesejahteraan ke pihak pengemudi, pengemudi butuh kepastian. Kalau aplikasi lain suspend sepihak, di Gaspol nggak ada suspend sepihak," ujar Lisa seperti dikutip dari Detikcom, Kamis (28/11/2019).
Direktur Utama Gaspol Indonesia Salim Rianto menambahkan untuk tahap awal mereka akan mengenakan tarif Rp 5.000 per lima kilometer. Namun ini bukan akhir bakar uang yang berlangsung lama, hanya promosi sesaat saja.
"Kemungkinan sementara ini belum ada wacana seperti itu (bakar uang). Itu kayaknya jadi pacuan kurang bagus, mungkin bakal menimbulkan ketidakpastian buat rider Gaspol sendiri,"terang Salim.
Manajemen mengklaim saat ini sudah memiliki 22.545 mitra driver. Para driver ini tersebar di Batam, Palembang, Lampung, Bali dan Pontianak. Dalam waktu dekat Gaspol akan ekspansi ke Makassar.
(roy/roy) Next Article Mungkinkah Anterin Lawan Grab & Gojek Tanpa Bakar Uang?
CEO PT Gaspol Angkasa Surya, Lisa Subandi mengatakan Gaspol merupakan ojek online yang fokus pada pemberian kesejahteraan bagi para pengemudinya. Salah satunya dalam bentuk bagi hasil dan bonus pada driver.
Gaspol menggunakan skema 20% pendapatan dari order dari penumpang untuk aplikator dan 80% untuk driver. Namun 2% milik aplikator akan dikembalikan ke driver dalam bentuk tabungan.
![]() |
Selain itu, Gaspol tdak akan melakukan pemblokiran (suspensi) akun driver secara sepihak. Sebab driver melibatkan pengemudi dalam pengawasannya. Ada posisi kapten sebagai koordinator driver di setiap regional.
"Kami jelas beda dengan aplikasi lain, kami tawarkan kesejahteraan ke pihak pengemudi, pengemudi butuh kepastian. Kalau aplikasi lain suspend sepihak, di Gaspol nggak ada suspend sepihak," ujar Lisa seperti dikutip dari Detikcom, Kamis (28/11/2019).
Direktur Utama Gaspol Indonesia Salim Rianto menambahkan untuk tahap awal mereka akan mengenakan tarif Rp 5.000 per lima kilometer. Namun ini bukan akhir bakar uang yang berlangsung lama, hanya promosi sesaat saja.
"Kemungkinan sementara ini belum ada wacana seperti itu (bakar uang). Itu kayaknya jadi pacuan kurang bagus, mungkin bakal menimbulkan ketidakpastian buat rider Gaspol sendiri,"terang Salim.
Manajemen mengklaim saat ini sudah memiliki 22.545 mitra driver. Para driver ini tersebar di Batam, Palembang, Lampung, Bali dan Pontianak. Dalam waktu dekat Gaspol akan ekspansi ke Makassar.
(roy/roy) Next Article Mungkinkah Anterin Lawan Grab & Gojek Tanpa Bakar Uang?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular