
Internasional
AS Kaji Penerbitan Mata Uang Digital
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 November 2019 13:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) tengah mengkaji kemungkinan mengembangkan mata uang digital untuk bisnis dan rumah tangga.
Hal itu telah dikonfirmasi Ketua Federal Reserve Jerome Powell ke anggota parlemen minggu ini melalui surat, sebagaimana ditulis Business Insider.
Surat itu adalah jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Perwakilan Republik French Hill dari Arkansas dan Perwakilan Demokrat Bill Foster dari Illinois mengenai kesanggupan Fed mengatur cryptocurrency.
"Meskipun saat ini kami tidak mengembangkan mata uang digital bank sentral, kami telah menilai dan kami terus dengan cermat menganalisis biaya dan manfaat dari mengejar inisiatif semacam itu di AS," tulis Powell dalam suratnya kepada anggota parlemen, Selasa (19/11/2019).
Sebelumnya, pengembangan mata uang digital yang didukung oleh bank sentral di Negeri Paman Sam belum pernah terjadi. Ini karena hal ini memicu berbagai pertanyaan hukum dan operasional.
Lebih lanjut, Powell mengatakan hal ini akan dipertimbangkan dengan cermat oleh para pembuat kebijakan. Ia juga mengatakan bahwa AS, dalam beberapa hal, bisa dibilang lebih baik daripada negara-negara lain dalam hal semacam itu.
"Kami secara hati-hati memantau kegiatan bank sentral lain untuk mengidentifikasi potensi manfaat yang mungkin relevan dalam konteks AS," tulisnya lagi, seperti dikutip dari Markets Insider.
"Sampai saat ini, pengamatan kami menemukan bahwa banyak dari tantangan yang mereka perkirakan dapat diatasi, tidak berlaku untuk AS."
Sebelumnya dalam surat yang dikirim ke Powell pada bulan September, Foster dan Hill mengatakan Fed harus mempertimbangkan cryptocurrency yang didukung AS untuk tetap kompetitif.
"Kami khawatir bahwa keunggulan Dolar AS bisa dalam bahaya jangka panjang akibat mengadopsi mata uang digital secara luas," kata mereka.
"Mungkin menjadi semakin penting bahwa Federal Reserve mengambil proyek pengembangan mata uang digital dolar AS."
Sebenarnya, proposal untuk membuat mata uang digital telah muncul di seluruh sektor swasta selama setahun terakhir, termasuk dari Facebook, JPMorgan, dan Wells Fargo.
Namun, beberapa lembaga pembuat kebijakan telah menyatakan mata uang digital bisa menimbulkan risiko potensial terhadap kebijakan moneter dan peraturan keuangan.
(sef/sef) Next Article The Fed Mau Luncurkan Pesaing Bitcoin Bernama Fedcoin?
Hal itu telah dikonfirmasi Ketua Federal Reserve Jerome Powell ke anggota parlemen minggu ini melalui surat, sebagaimana ditulis Business Insider.
Surat itu adalah jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Perwakilan Republik French Hill dari Arkansas dan Perwakilan Demokrat Bill Foster dari Illinois mengenai kesanggupan Fed mengatur cryptocurrency.
Sebelumnya, pengembangan mata uang digital yang didukung oleh bank sentral di Negeri Paman Sam belum pernah terjadi. Ini karena hal ini memicu berbagai pertanyaan hukum dan operasional.
Lebih lanjut, Powell mengatakan hal ini akan dipertimbangkan dengan cermat oleh para pembuat kebijakan. Ia juga mengatakan bahwa AS, dalam beberapa hal, bisa dibilang lebih baik daripada negara-negara lain dalam hal semacam itu.
"Kami secara hati-hati memantau kegiatan bank sentral lain untuk mengidentifikasi potensi manfaat yang mungkin relevan dalam konteks AS," tulisnya lagi, seperti dikutip dari Markets Insider.
"Sampai saat ini, pengamatan kami menemukan bahwa banyak dari tantangan yang mereka perkirakan dapat diatasi, tidak berlaku untuk AS."
Sebelumnya dalam surat yang dikirim ke Powell pada bulan September, Foster dan Hill mengatakan Fed harus mempertimbangkan cryptocurrency yang didukung AS untuk tetap kompetitif.
"Kami khawatir bahwa keunggulan Dolar AS bisa dalam bahaya jangka panjang akibat mengadopsi mata uang digital secara luas," kata mereka.
"Mungkin menjadi semakin penting bahwa Federal Reserve mengambil proyek pengembangan mata uang digital dolar AS."
Sebenarnya, proposal untuk membuat mata uang digital telah muncul di seluruh sektor swasta selama setahun terakhir, termasuk dari Facebook, JPMorgan, dan Wells Fargo.
Namun, beberapa lembaga pembuat kebijakan telah menyatakan mata uang digital bisa menimbulkan risiko potensial terhadap kebijakan moneter dan peraturan keuangan.
(sef/sef) Next Article The Fed Mau Luncurkan Pesaing Bitcoin Bernama Fedcoin?
Most Popular