
Internasional
Bak Jatuh Tertimpa Tangga, WeWork Diselidiki Kejaksaan AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 November 2019 16:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan penyedia layanan sewa ruang perkantoran WeWork kembali mendapat musibah. Kali ini startup binaan SoftBank ini bakal diperiksa oleh Jaksa Agung Negara Bagian New York (NYAG) AS.
Perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah dihubungi oleh kejaksaan. "Kami menerima penyelidikan dari kantor Jaksa Agung Negara Bagian New York dan bekerja sama dalam masalah ini," kata seorang juru bicara WeWork ketika dihubungi oleh Reuters.
Menurut sumber, beberapa masalah yang akan diselisiki antara lain apakah pendiri dan mantan kepala eksekutif WeWork, Adam Neumann, terlibat dalam transaksi mandiri untuk memperkaya dirinya sendiri.
Neumann telah membeli properti yang kemudian ia sewakan kembali ke WeWork. Ia juga meminjamkan sahamnya sendiri di perusahaan dan juga telah merencanakan untuk menagih WeWork senilai hampir US$ 6 juta untuk menggunakan merek dagangnya "We" setelah perusahaan mengganti nama menjadi The We Company.
Namun, Neumann telah mengundurkan diri sebagai CEO. Ia pun setuju untuk mengembalikan uang tunai dari penggunaan merek dagang "We".
Selain masalah itu, WeWork juga telah mencatatkan kerugian bisnis dalam beberapa waktu terakhir. Oleh karenanya perusahaan akan mem-PHK-kan ribuan karyawan mulai pekan ini.
Menurut laporan The New York Times pada hari Minggu, WeWork berencana memangkas 4.000 pekerja. Per 30 Juni, perusahaan memiliki 12.500 karyawan serta beberapa pekerja untuk afiliasi.
WeWork yang merugi sebenarnya telah mendapat kucuran dana dari pemegang saham terbesarnya, perusahaan investasi teknologi Jepang SoftBank Group Corp bulan lalu.
Investasi senilai US$ 6,5 miliar itu diberikan dalam bentuk hutang dan ekuitas ke WeWork.
Dana itu untuk mendanai pembelian saham senilai US$ 3 miliar dari pemegang saham yang ada, termasuk US$ 1 miliar untuk sebagian saham Neumann.
(sef/sef) Next Article Startup Ini Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?
Perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah dihubungi oleh kejaksaan. "Kami menerima penyelidikan dari kantor Jaksa Agung Negara Bagian New York dan bekerja sama dalam masalah ini," kata seorang juru bicara WeWork ketika dihubungi oleh Reuters.
Menurut sumber, beberapa masalah yang akan diselisiki antara lain apakah pendiri dan mantan kepala eksekutif WeWork, Adam Neumann, terlibat dalam transaksi mandiri untuk memperkaya dirinya sendiri.
Namun, Neumann telah mengundurkan diri sebagai CEO. Ia pun setuju untuk mengembalikan uang tunai dari penggunaan merek dagang "We".
Selain masalah itu, WeWork juga telah mencatatkan kerugian bisnis dalam beberapa waktu terakhir. Oleh karenanya perusahaan akan mem-PHK-kan ribuan karyawan mulai pekan ini.
Menurut laporan The New York Times pada hari Minggu, WeWork berencana memangkas 4.000 pekerja. Per 30 Juni, perusahaan memiliki 12.500 karyawan serta beberapa pekerja untuk afiliasi.
WeWork yang merugi sebenarnya telah mendapat kucuran dana dari pemegang saham terbesarnya, perusahaan investasi teknologi Jepang SoftBank Group Corp bulan lalu.
Investasi senilai US$ 6,5 miliar itu diberikan dalam bentuk hutang dan ekuitas ke WeWork.
Dana itu untuk mendanai pembelian saham senilai US$ 3 miliar dari pemegang saham yang ada, termasuk US$ 1 miliar untuk sebagian saham Neumann.
(sef/sef) Next Article Startup Ini Kabarnya Bakal PHK 15.000 Karyawan?
Most Popular