
Dikabarkan akan IPO, Bos Airbnb: Kami Tak Butuh Uang
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
19 November 2019 15:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup penyewaan penginapan Airbnb dikabarkan akan segera IPO tahun depan. Rumor yang beredar mereka akan mengambil langkah non-tradisional untuk IPO dengan mencatatkan saham secara langsung di bursa saham.
Namun CEO Airbnb Brian Chesky menjawab rumor tersebut dengan diplomatik dengan mengatakan perusahaan akan mendapatkan kemewahan tersebut dengan kesabaran.
"Kebanyakan orang terburu-buru untuk IPO. Alasan nomor satu adalah karena mereka membutuhkan uang. Kami tidak butuh untuk menggalang dana sehingga kami tidak terburu-buru," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (19/11/2019).
Ketika ditegaskan lagi apakah Airbnb akan IPO melalui jalur alternatif or listing langsung dengan memperdagangkan saham tanpa melibatkan bank investasi dan penjamin emisi, Brian Chesky kembali memberikan jawaban diplomatis.
"Kami tidak siap mengumumkan apapun tetapi ANda tahu alasan nomor satu mengapa orang melakukan IPO dengan cara tradisional (melibatkan penjamin investasi dan bank investasi) karena mereka butuh uang. Kami tidak butuh uang," tegasnya.
Mengutip PitchBook, valuasi Airbnb diperkirakan mencapai US$31 miliar. Pada September lalu perusahaan melaporkan telah mencatatkan pendapatan kuartal II-2019 mencapai US$1 miliar tetapi tidak menjelaskan apakah perusahaan akan segera mencetak laba.
Airbnb diharapkan untuk debut di Wall Street seperti langkah yang ditempuh oleh Lyft dan Uber. Kedua startup ride-hailing ini mencatatkan penurunan harga saham lebih dari 40% dan 35%.
"Pemegang saham besar kami telah memberi tahu kami bahwa mereka berniat memegang saham untuk jangka waktu yang lama dan mereka tidak mendorong kami untuk go public. Kami pikir tahun depan akan menjadi waktu yang tepat bagi kami," kata Chesky.
(roy/roy) Next Article Akibat Corona, Pendapatan Airbnb Anjlok 67%
Namun CEO Airbnb Brian Chesky menjawab rumor tersebut dengan diplomatik dengan mengatakan perusahaan akan mendapatkan kemewahan tersebut dengan kesabaran.
"Kebanyakan orang terburu-buru untuk IPO. Alasan nomor satu adalah karena mereka membutuhkan uang. Kami tidak butuh untuk menggalang dana sehingga kami tidak terburu-buru," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (19/11/2019).
"Kami tidak siap mengumumkan apapun tetapi ANda tahu alasan nomor satu mengapa orang melakukan IPO dengan cara tradisional (melibatkan penjamin investasi dan bank investasi) karena mereka butuh uang. Kami tidak butuh uang," tegasnya.
Mengutip PitchBook, valuasi Airbnb diperkirakan mencapai US$31 miliar. Pada September lalu perusahaan melaporkan telah mencatatkan pendapatan kuartal II-2019 mencapai US$1 miliar tetapi tidak menjelaskan apakah perusahaan akan segera mencetak laba.
Airbnb diharapkan untuk debut di Wall Street seperti langkah yang ditempuh oleh Lyft dan Uber. Kedua startup ride-hailing ini mencatatkan penurunan harga saham lebih dari 40% dan 35%.
"Pemegang saham besar kami telah memberi tahu kami bahwa mereka berniat memegang saham untuk jangka waktu yang lama dan mereka tidak mendorong kami untuk go public. Kami pikir tahun depan akan menjadi waktu yang tepat bagi kami," kata Chesky.
(roy/roy) Next Article Akibat Corona, Pendapatan Airbnb Anjlok 67%
Most Popular