
Jokowi Minta Nadiem Makarim Hati-hati, Kenapa?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 November 2019 12:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Rabu (6/11/2019).
Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan kepada jajaran menterinya bahwa belanja pemerintah akan diprioritaskan terhadap pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ini menjadi fokus dan konsentrasi kita," kata Jokowi.
Dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, pemerintah telah menetapkan pos anggaran sejumlah kementerian strategis, salah satunya di Kementerian Pendidikan yang dinahkodai Nadiem Makarim.
"Secara garis besar Rp 423 triliun untuk belanja infrastruktur, Rp 508 triliun untuk pendidikan, dan Rp 132 triliun untuk kesehatan. Ini duit semua. Duit semua. Hati-hati dengan angka sebesar ini," katanya.
Jokowi menegaskan tantangan mengelola besarnya anggaran tersebut yakni dengan melakukan efisiensi. Kepala negara ingin, setiap rupiah yang keluar dari kas negara bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
"Tantangan adalah alokasi yang efektif, alokasinya harus efektif walaupun kebijakan alokasi anggaran berada dalam kewenangan lembaga," katanya.
"Namun LKPP dapat proaktif mempercepat proses belanja anggaran agar segera menggerakan perekonomian. Jangan sampai model yang lalu-lalu, cara yang lama masih kita gunakan," tegas Jokowi.
(roy/roy) Next Article Daftar Aplikasi Pelat Merah Nadiem, Pesaing Zenius-Ruangguru?
Dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan kepada jajaran menterinya bahwa belanja pemerintah akan diprioritaskan terhadap pembangunan infrastruktur, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Ini menjadi fokus dan konsentrasi kita," kata Jokowi.
"Secara garis besar Rp 423 triliun untuk belanja infrastruktur, Rp 508 triliun untuk pendidikan, dan Rp 132 triliun untuk kesehatan. Ini duit semua. Duit semua. Hati-hati dengan angka sebesar ini," katanya.
Jokowi menegaskan tantangan mengelola besarnya anggaran tersebut yakni dengan melakukan efisiensi. Kepala negara ingin, setiap rupiah yang keluar dari kas negara bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
"Tantangan adalah alokasi yang efektif, alokasinya harus efektif walaupun kebijakan alokasi anggaran berada dalam kewenangan lembaga," katanya.
"Namun LKPP dapat proaktif mempercepat proses belanja anggaran agar segera menggerakan perekonomian. Jangan sampai model yang lalu-lalu, cara yang lama masih kita gunakan," tegas Jokowi.
(roy/roy) Next Article Daftar Aplikasi Pelat Merah Nadiem, Pesaing Zenius-Ruangguru?
Most Popular