
Tutup Divisi CPU AS, Samsung Tak Pakai Chipset Exynos Lagi?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
05 November 2019 17:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung Electronics Co Ltd menyatakan akan menutup divisi riset CPU (Central Processing Unit) di Amerika Serikat (AS). Analis memprediksi kebijakan ini akan meredupkan prospek chipset ponsel merek Exynos.
Exynos merupakan chipset yang dianggap sebagai salah satu cara Samsung mengurangi ketergantungan pada produsen chipset memori. Penutupan ini akan membuat 300 karyawan tidak memiliki kejelasan status
"Chip (Exynos) tidak benar-benar digunakan di produsen ponsel lainnya dan terus kehilangan kekuatan di pasar processor mobile, meningkatkan kekhawatiran soal daya saing perusahaan," kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (05/11/2019).
Langkah ini menimbulkan spekulasi bahwa Samsung akan gunakan desain inti dari ARM atau desain semi-custom. Park Sung-soon menambahkan bahwa Samsung tidak akan menyerah sepenuhnya pada bisnis Exynos.
Samsung mengatakan akan terus mengembangkan dan memproduksi chip Exynos terlepas dari penghentian proyek inti CPU (central processing unit), dan sekitar 300 karyawan yang terkena dampak akan dipindahkan ke proyek yang berbeda.
"Berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap bisnis Sistem LSI kami dan kebutuhan untuk tetap kompetitif di pasar global, Samsung telah memutuskan untuk mentransisikan bagian dari tim R&D berbasis AS kami," katanya dalam sebuah pernyataan, merujuk pada bisnis chip logisnya.
Sebagian besar karyawan yang akan terdampak adalah dari Austin R&D Center, yang telah meneliti inti CPU sejak 2010, sementara sejumlah kecil karyawan di tim proyek CPU di Advanced Computing Lab di San Jose akan dilepaskan atau dipindahkan ke divisi lain, kata seorang juru bicara perusahaan itu.
Samsung mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 20.000 karyawan di Amerika Serikat yang fokus pada desain, penelitian dan pengembangan, investasi dan pembuatan teknologi generasi mendatang, menambahkan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk meningkatkan tenaga kerjanya di Amerika.
Penghentian proyek-proyek inti CPU dilakukan setelah Samsung, pembuat chip memori terbesar di dunia itu mengatakan pada April bahwa ia berencana untuk berinvestasi sebesar 116 miliar dolar dalam chip logic hingga tahun 2030.
(roy/roy) Next Article Pecinta Smartphone, Ada Kabar Kurang Baik dari Bos Samsung
Exynos merupakan chipset yang dianggap sebagai salah satu cara Samsung mengurangi ketergantungan pada produsen chipset memori. Penutupan ini akan membuat 300 karyawan tidak memiliki kejelasan status
"Chip (Exynos) tidak benar-benar digunakan di produsen ponsel lainnya dan terus kehilangan kekuatan di pasar processor mobile, meningkatkan kekhawatiran soal daya saing perusahaan," kata Park Sung-soon, seorang analis di Cape Investment & Securities, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (05/11/2019).
Samsung mengatakan akan terus mengembangkan dan memproduksi chip Exynos terlepas dari penghentian proyek inti CPU (central processing unit), dan sekitar 300 karyawan yang terkena dampak akan dipindahkan ke proyek yang berbeda.
"Berdasarkan penilaian menyeluruh terhadap bisnis Sistem LSI kami dan kebutuhan untuk tetap kompetitif di pasar global, Samsung telah memutuskan untuk mentransisikan bagian dari tim R&D berbasis AS kami," katanya dalam sebuah pernyataan, merujuk pada bisnis chip logisnya.
Sebagian besar karyawan yang akan terdampak adalah dari Austin R&D Center, yang telah meneliti inti CPU sejak 2010, sementara sejumlah kecil karyawan di tim proyek CPU di Advanced Computing Lab di San Jose akan dilepaskan atau dipindahkan ke divisi lain, kata seorang juru bicara perusahaan itu.
Samsung mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 20.000 karyawan di Amerika Serikat yang fokus pada desain, penelitian dan pengembangan, investasi dan pembuatan teknologi generasi mendatang, menambahkan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk meningkatkan tenaga kerjanya di Amerika.
Penghentian proyek-proyek inti CPU dilakukan setelah Samsung, pembuat chip memori terbesar di dunia itu mengatakan pada April bahwa ia berencana untuk berinvestasi sebesar 116 miliar dolar dalam chip logic hingga tahun 2030.
(roy/roy) Next Article Pecinta Smartphone, Ada Kabar Kurang Baik dari Bos Samsung
Most Popular