
RI Masih Menarik di Mata Investor? Ini Kata Bos Samsung
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
05 November 2019 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - VP Corporate Affair Samsung Indonesia, Kang Hyun Lee menyatakan Indonesia masih menarik bagi investor. Alasannya, jumlah penduduk Indonesia yang besar dan didominasi usia muda.
Namun menurutnya Indonesia harus melakukan beberapa pembenahan. Pertama, soal regulasi tax holiday dan tax allowance. Aturan ini baik tetapi promosi masih kurang dan benefit yang diberikan belum cocok dengan dunia bisnis.
"Pemerintah harus lihat negara tetangga, harus adaptasi dengan kondisi Indonesia. Jadi penjualan lokal bangkit, investor pun bisa naik (bertambah)," ujarnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Selasa (5/11/2019).
Selain itu, Indonesia harus membenahi ease of doing business (kemudahan berbisnis). Menurut Kang Hyun Lee, Indonesia tidak bergerak begitu cepat dari Vietnam dan China, tetapi secara jangka panjang Indonesia akan bisa menang.
"Karena pangsa pasar besar dan bisa cepat bangkit bisnis. Vietnam banyak perusahaan investasi ke sana, seperti China mereka bisa berkuasa. Tetapi Indonesia sudah 30 tahun, kenaikan tidak besar tapi tetap jalan karena negaranya luas dan pangsanya macam-macam. Indonesia sangat menarik bagi investor. Harus lihat jangka panjang dan sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
"Saya sudah meminta headquarter (kantor pusat) untuk menambah produksi dari Indonesia. Kami tetap mempertimbangkan [investasi], industri atau teknologi baru. Kalau bisa terkoneksi dengan kebijakan pemerintah [tentu bagus]. Kami masih usahakan."
(roy/dru) Next Article Q1-2021, Samsung Rajai Penjualan Ponsel di Dunia
Namun menurutnya Indonesia harus melakukan beberapa pembenahan. Pertama, soal regulasi tax holiday dan tax allowance. Aturan ini baik tetapi promosi masih kurang dan benefit yang diberikan belum cocok dengan dunia bisnis.
"Pemerintah harus lihat negara tetangga, harus adaptasi dengan kondisi Indonesia. Jadi penjualan lokal bangkit, investor pun bisa naik (bertambah)," ujarnya dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Selasa (5/11/2019).
"Karena pangsa pasar besar dan bisa cepat bangkit bisnis. Vietnam banyak perusahaan investasi ke sana, seperti China mereka bisa berkuasa. Tetapi Indonesia sudah 30 tahun, kenaikan tidak besar tapi tetap jalan karena negaranya luas dan pangsanya macam-macam. Indonesia sangat menarik bagi investor. Harus lihat jangka panjang dan sesuai dengan kebutuhan," jelasnya.
"Saya sudah meminta headquarter (kantor pusat) untuk menambah produksi dari Indonesia. Kami tetap mempertimbangkan [investasi], industri atau teknologi baru. Kalau bisa terkoneksi dengan kebijakan pemerintah [tentu bagus]. Kami masih usahakan."
(roy/dru) Next Article Q1-2021, Samsung Rajai Penjualan Ponsel di Dunia
Most Popular