Tarik Biaya Transfer Rp 2500, OVO Bisa Ditinggal Konsumen
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
04 November 2019 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat INDEF Bhima Yudistira mengatakan aksi bakar uang yang dilakukan oleh OVO dan GoPay Cs tidak bagus bagi persaingan usaha karena mendidik konsumen untuk menggunakan aplikasi karena diskon dan cashback yang diberikan aplikasi.
"Konsumen sekarang memakai e-wallet bukan karena efisiensi transasksi atau kecepatan transaksi tetapi karena banyak promo dan cashback yang ditawarkan. Ini kan jadi jauh dari tujuan inklusi keuangan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/11/2019).
Bhima Menambahkan dengan strategi ini ketika promo selesai maka konsumen akan kembali lagi ke uang tunai (cash) atau pembayaran konvensional.
"Ini perlu diatur KPPU agar tujuan persaingan usaha yang sehat di pembayaran digital bisa berkelanjutan dan sehat," jelas Bhima.
Bhima menambahkan berakhirnya promo ini pun bisa membuat para pengguna OVO pindah ke dompet digital lainnya.
"Bisa jadi [pindah]. Costumer akan shifting ke e-wallet lagi yang masih banyak tebar promo," jelasnya.
Sebelumnya, OVO mengumumkan akan mengenakan biaya transfer ke bank Rp 2.500 per transaksi. Biaya ini dikenakan untuk fitur OVO Cash dan berlaku 12 Desember 2019.
Hingga berita ini diturunkan CNBC Indonesia masih menunggu penjelasan dari manajemen OVO. CNBC Indonesia sudah menghubungi Sinta Setyaningsih, Head of Public Relations OVO untuk meminta pernyataan dan tanggapan resmi manajemen.
(roy/roy) Next Article OVO Tarik Biaya Transfer Rp 2.500, Netizen: Kok Ada Biayanya?
"Konsumen sekarang memakai e-wallet bukan karena efisiensi transasksi atau kecepatan transaksi tetapi karena banyak promo dan cashback yang ditawarkan. Ini kan jadi jauh dari tujuan inklusi keuangan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/11/2019).
Bhima Menambahkan dengan strategi ini ketika promo selesai maka konsumen akan kembali lagi ke uang tunai (cash) atau pembayaran konvensional.
Bhima menambahkan berakhirnya promo ini pun bisa membuat para pengguna OVO pindah ke dompet digital lainnya.
"Bisa jadi [pindah]. Costumer akan shifting ke e-wallet lagi yang masih banyak tebar promo," jelasnya.
Sebelumnya, OVO mengumumkan akan mengenakan biaya transfer ke bank Rp 2.500 per transaksi. Biaya ini dikenakan untuk fitur OVO Cash dan berlaku 12 Desember 2019.
Hingga berita ini diturunkan CNBC Indonesia masih menunggu penjelasan dari manajemen OVO. CNBC Indonesia sudah menghubungi Sinta Setyaningsih, Head of Public Relations OVO untuk meminta pernyataan dan tanggapan resmi manajemen.
(roy/roy) Next Article OVO Tarik Biaya Transfer Rp 2.500, Netizen: Kok Ada Biayanya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular