Eksklusif

Gebrakan Pertama Menkominfo Johnny: Kejar Pajak Netflix!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 October 2019 10:32
Gebrakan Pertama Menkominfo Johnny: Kejar Pajak Netflix!
Foto: Johnny g Plate (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki masa bakti periode pemerintahan yang kedua, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah resmi mengumumkan susunan kabinetnya. Untuk posisi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Jokowi menunjuk Johnny G Plate, yang merupakan Sekjen Partai Nasdem.

Johnny menggantikan Rudiantara selaku Menkominfo periode pertama kabinet presiden Jokowi. Kepada CNBC Indonesia, Johnny bercerita soal tantangan di industri digital.

"Yang pasti, jangan pernah membatasi. Namun jangan lupa regulasi," kata Johnny di Lapangan Golf Pondok Indah pekan lalu. Ia merupakan salah satu undangan VIP dari acara CNBC Indonesia Golf Tournament 2019.

Pria kelahiran Ruteng, 10 September 1956 Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengatakan, salah satu masalah yang dialami beberapa negara adalah bagaimana memajaki atau menarik pajak dari industri digital.

Gebrakan Pertama Menkominfo Johnny: Kejar Pajak Netflix!Foto: Johnny Plate CNBC INDONESIA GOLF TOURNAMENT / CNBC Indonesia : Tri Susilo


"Mereka masuk ke sini. Mereka jualan jasa. Namun, harus dilihat lebih jauh benarkah mereka membayar semua kewajibannya?" kata Johnny.

Halaman Selanjutnya >> Incar Netflix (NEXT)

Salah satu yang menjadi incaran Johnny Plate adalah Netflix. Netflix, yang merupakan layanan Video On Demand ini memungkinkan pengguna menonton tayangan kesukaan di mana pun, kapan pun, dan hampir lewat medium apa pun (smartphone, smartTV, tablet, PC, dan laptop).

"Gencar masuk ke sini. Iklan pun ada di dalamnya. Nah ini yang harus dilihat lebih jauh. Apakah sudah memenuhi segala kewajibannya atau belum. Netflix kita coba nanti lihat, panggil dan coba telaah lebih jauh," tutur Johnny yang sempat menjabat sebagai Komisaris AirAsia ini.

Gebrakan Pertama Menkominfo Johnny: Kejar Pajak Netflix!Foto: Netflix (REUTERS/Lucy Nicholson)


Johnny menambahkan, pada awal kepemimpinan, ia akan fokus pada kedaulatan data, cyber security dan cyber crime (keamanan siber). Bahkan, ia siap menyelesaikan seluruh Rancangan Undang-Undang perlindungan data pribadi dan melakukan revisi peraturan data center.

Dalam beberapa tahun ke depan ia juga berambisi agar Indonesia memiliki startup hectocorn. "Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn - decacorn. Kalau bisa kita punya startup yang punya skala US$100 miliar (hectocorn)," ujarnya.

"Tapi jangan juga melupakan unicorn baru yang siap untuk menembus pasar juga. Intinya digital harus didukung, tapi ingat harus ada regulasinya," jelas Johnny.

Untuk informasi, Australia tengah menelusuri raksasa streaming Netflix karena terungkap perusahaan tersebut hanya membayar pajak tak kurang 1% dari pendapatannya pada 2018.

Raksasa digital itu meraup US$ 600 juta hingga US$ 1 miliar dari pelanggan lokal Australia pada 2018, tetapi hanya membayar sekitar US$$ 340.000 dalam bentuk pajak (0,06%).

Netflix sendiri menyatakan telah mematuhi undang-undang perpajakan Australia. Namun ada celah yang menurut pemberitaan 7news.com.au yang membuat Netflix tidak mengakui pendapatan yang di Australia karena pelanggannya membayar langsung ke Induk perusahaan.

[Gambas:Video CNBC]



Next Page
Incar Netflix
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular