
Eksklusif
Gebrakan Pertama Menkominfo Johnny: Kejar Pajak Netflix!
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
29 October 2019 10:32

Salah satu yang menjadi incaran Johnny Plate adalah Netflix. Netflix, yang merupakan layanan Video On Demand ini memungkinkan pengguna menonton tayangan kesukaan di mana pun, kapan pun, dan hampir lewat medium apa pun (smartphone, smartTV, tablet, PC, dan laptop).
"Gencar masuk ke sini. Iklan pun ada di dalamnya. Nah ini yang harus dilihat lebih jauh. Apakah sudah memenuhi segala kewajibannya atau belum. Netflix kita coba nanti lihat, panggil dan coba telaah lebih jauh," tutur Johnny yang sempat menjabat sebagai Komisaris AirAsia ini.
Johnny menambahkan, pada awal kepemimpinan, ia akan fokus pada kedaulatan data, cyber security dan cyber crime (keamanan siber). Bahkan, ia siap menyelesaikan seluruh Rancangan Undang-Undang perlindungan data pribadi dan melakukan revisi peraturan data center.
Dalam beberapa tahun ke depan ia juga berambisi agar Indonesia memiliki startup hectocorn. "Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn - decacorn. Kalau bisa kita punya startup yang punya skala US$100 miliar (hectocorn)," ujarnya.
"Tapi jangan juga melupakan unicorn baru yang siap untuk menembus pasar juga. Intinya digital harus didukung, tapi ingat harus ada regulasinya," jelas Johnny.
Untuk informasi, Australia tengah menelusuri raksasa streaming Netflix karena terungkap perusahaan tersebut hanya membayar pajak tak kurang 1% dari pendapatannya pada 2018.
Raksasa digital itu meraup US$ 600 juta hingga US$ 1 miliar dari pelanggan lokal Australia pada 2018, tetapi hanya membayar sekitar US$$ 340.000 dalam bentuk pajak (0,06%).
Netflix sendiri menyatakan telah mematuhi undang-undang perpajakan Australia. Namun ada celah yang menurut pemberitaan 7news.com.au yang membuat Netflix tidak mengakui pendapatan yang di Australia karena pelanggannya membayar langsung ke Induk perusahaan.
(dru/wed)
"Gencar masuk ke sini. Iklan pun ada di dalamnya. Nah ini yang harus dilihat lebih jauh. Apakah sudah memenuhi segala kewajibannya atau belum. Netflix kita coba nanti lihat, panggil dan coba telaah lebih jauh," tutur Johnny yang sempat menjabat sebagai Komisaris AirAsia ini.
![]() |
Dalam beberapa tahun ke depan ia juga berambisi agar Indonesia memiliki startup hectocorn. "Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn - decacorn. Kalau bisa kita punya startup yang punya skala US$100 miliar (hectocorn)," ujarnya.
Untuk informasi, Australia tengah menelusuri raksasa streaming Netflix karena terungkap perusahaan tersebut hanya membayar pajak tak kurang 1% dari pendapatannya pada 2018.
Raksasa digital itu meraup US$ 600 juta hingga US$ 1 miliar dari pelanggan lokal Australia pada 2018, tetapi hanya membayar sekitar US$$ 340.000 dalam bentuk pajak (0,06%).
Netflix sendiri menyatakan telah mematuhi undang-undang perpajakan Australia. Namun ada celah yang menurut pemberitaan 7news.com.au yang membuat Netflix tidak mengakui pendapatan yang di Australia karena pelanggannya membayar langsung ke Induk perusahaan.
(dru/wed)
Pages
Most Popular