
Grab Berkontribusi Rp 10,1 T ke Ekonomi Bandung
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
24 October 2019 19:36

Jakarta, CNBC Indonesia- Kehadiran Grab Indonesia berkontribusi Rp 10,1 triliun pada 2018 terhadap perekonomian kota Bandung, Jawa Barat, melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan. Berdasarkan riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics, kontribusi ini melalui mitra GrabCar, GrabBike, mitra merchant GrabFood, dan agen GrabKios.
Riset ini menyebutkan kontribusi Grab di Indonesia dan Asia Tenggara telah memberi kontribusi ekonomi dan sosial. Di Indonesia, kontribusi ekonomi Grab mencapai Rp 48,9 triliun melalui pendapatan para mitranya. Angka ini merupakan bagian dari kontribusi Grab di Asia Tenggara sebesar Rp 81,5 triliun.
Kontribusi terbesar dihasilkan oleh GrabBike dengan nilai Rp 4,59 triliun, kemudian GrabFood dengan nilai kontribusi sebesar Rp 3,76 triliun. GrabBike dan GrabCar juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Kota Bandung. Sebelum bermitra dengan Grab, 38% mitra GrabBike dan 39% mitra GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali.
Sejalan dengan kontribusi sosial Grab for Good yang diperkenalkan Grab pada September lalu, Grab ingin memberdayakan lebih banyak masyarakat Asia Tenggara untuk menjangkau sejumlah akses krusial ke teknologi, peningkatan keterampilan dan layanan digital.
"Hal ini akan mendorong mereka untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang tengah tumbuh dengan pesat dan memberikan mereka lebih banyak pilihan serta kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Peneliti Ekonomi Tenggara Strategics Lionel Priyadi dalam siaran resminya, Jumat (24/10/2019).
Secara keseluruhan dampak sosial dari perkembangan teknologi digital, yakni bisa menjadi landasan pembangunan ekonomi yang inklusif bagi usaha kecil. Apalagi selama ini mereka belum cukup terlayani oleh sistem yang ada.
Lionel menyebutkan formulasi kebijakan terkait ekonomi digital seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak terkait agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.
"Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum. Satu-satunya cara kita semua dapat meraih kesuksesan adalah dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya," jelas Lionel.
Dalam Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019, diperkirakan kontribusi Grab mencapai US$ 5,8 miliar (Rp 81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019. Ada dua aspek dampak sosial Grab, yakni pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM). Ada 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.
Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno, mengatakan Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Menurutnya, jika sektor swasta aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang. Dengan begitu proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat mengubah kehidupan secara luas.
"Grab ingin membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi. Grab for Good," kata Nanu.
(roy/roy) Next Article Grab Gelontorkan Rp 3,9 T untuk GrabForGood
Riset ini menyebutkan kontribusi Grab di Indonesia dan Asia Tenggara telah memberi kontribusi ekonomi dan sosial. Di Indonesia, kontribusi ekonomi Grab mencapai Rp 48,9 triliun melalui pendapatan para mitranya. Angka ini merupakan bagian dari kontribusi Grab di Asia Tenggara sebesar Rp 81,5 triliun.
Kontribusi terbesar dihasilkan oleh GrabBike dengan nilai Rp 4,59 triliun, kemudian GrabFood dengan nilai kontribusi sebesar Rp 3,76 triliun. GrabBike dan GrabCar juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Kota Bandung. Sebelum bermitra dengan Grab, 38% mitra GrabBike dan 39% mitra GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali.
"Hal ini akan mendorong mereka untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang tengah tumbuh dengan pesat dan memberikan mereka lebih banyak pilihan serta kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik," kata Peneliti Ekonomi Tenggara Strategics Lionel Priyadi dalam siaran resminya, Jumat (24/10/2019).
Secara keseluruhan dampak sosial dari perkembangan teknologi digital, yakni bisa menjadi landasan pembangunan ekonomi yang inklusif bagi usaha kecil. Apalagi selama ini mereka belum cukup terlayani oleh sistem yang ada.
Lionel menyebutkan formulasi kebijakan terkait ekonomi digital seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak terkait agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal.
"Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum. Satu-satunya cara kita semua dapat meraih kesuksesan adalah dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya," jelas Lionel.
Dalam Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019, diperkirakan kontribusi Grab mencapai US$ 5,8 miliar (Rp 81,5 triliun) terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019. Ada dua aspek dampak sosial Grab, yakni pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM). Ada 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.
Head of Public Affairs Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno, mengatakan Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama.
Menurutnya, jika sektor swasta aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang. Dengan begitu proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat mengubah kehidupan secara luas.
"Grab ingin membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi. Grab for Good," kata Nanu.
(roy/roy) Next Article Grab Gelontorkan Rp 3,9 T untuk GrabForGood
Most Popular