Menkominfo Johnny Plate: RI Harus Punya Startup Hectocorn
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
23 October 2019 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Johnny G Plate memasang target tinggi sebagai menteri komunikasi dan informatik (kominfo) baru. Ia mengatakan pekerjaan kominfo ke depan adalah menciptakan lebih banyak unicorn dan decacorn hingga hectocorn
"Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn - decacorn. Kalau bisa kita punya startup yang punya skala US$100 miliar (hectocorn)," ujarnya dalam acara serah terima jabatan Menteri Kominfo di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Unicorn merupakan startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar. Decacorn adalah startup bervaluasi di atas US$10 miliar dan hectocorn adalah startup bervaluasi US$100 miliar. Meski bervaluasi besar, startup ini masih mencatatkan kerugian.
Saat ini Indonesia memiliki empat startup Unicorn. Yakni, Bukalapak, OVO, Tokopedia dan Traveloka. Adapun startup decacorn disandang oleh Gojek. Saat ini belum ada startup di dunia yang menyandang status hectocorn.
Johnny G Plate menambahkan untuk mewujudkan hal tersebut kominfo akan memberikan kemudahan kepada startup. Peran regulator juga harus menjadi fasilitator untuk mempercepat kesempatan khusus ekonomi digital.
"Kita perlu regulasi yang memungkinkan selancar itu dilakukan," jelasnya.
(roy/roy) Next Article 2030 RI Kekurangan 9 Juta SDM Digital, Banjir TKA Nih?
"Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn - decacorn. Kalau bisa kita punya startup yang punya skala US$100 miliar (hectocorn)," ujarnya dalam acara serah terima jabatan Menteri Kominfo di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Unicorn merupakan startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar. Decacorn adalah startup bervaluasi di atas US$10 miliar dan hectocorn adalah startup bervaluasi US$100 miliar. Meski bervaluasi besar, startup ini masih mencatatkan kerugian.
Johnny G Plate menambahkan untuk mewujudkan hal tersebut kominfo akan memberikan kemudahan kepada startup. Peran regulator juga harus menjadi fasilitator untuk mempercepat kesempatan khusus ekonomi digital.
"Kita perlu regulasi yang memungkinkan selancar itu dilakukan," jelasnya.
(roy/roy) Next Article 2030 RI Kekurangan 9 Juta SDM Digital, Banjir TKA Nih?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular