Mengenal Deepfake, Teknologi yang Paling Ditakuti AS Saat Ini
16 October 2019 12:38

Sistem deep learning dapat menghasilkan tiruan yang persuasif dengan mempelajari foto dan video target dari berbagai sudut, dan kemudian meniru perilaku hingga pola bicara.
"Begitu video palsu pertama diproduksi, teknologi generative adversarial network (GAN) akan bekerja dan membuat video tersebut bisa dipercayai. GAN merupakan teknologi yang mendetekdi kekurangan dalam pemalsuaan dan kemudian memperbaiki kekurangan tersebut," ujar Profesor New York University Paul Barrett.
Menurut laporan MIT, deepfake dapat menjadi "senjata yang sempurna untuk memasuk kabar palsu yang bisa memengaruhi segalanya, mulai dari harga saham hingga pemilihan umum."
Faktanya, "Alat AI sudah digunakan untuk meletakkan gambar wajah orang lain di tubuh bintang porno dan menaruh kata-kata di mulut para politisi," tulis Martin Giles Bepala Biro MIT Technology Review dalam sebuah laporan.
Martin Giles mengatakan GAN tidak membuat masalah ini, tetapi memperburuknya.
(roy/sef)
"Begitu video palsu pertama diproduksi, teknologi generative adversarial network (GAN) akan bekerja dan membuat video tersebut bisa dipercayai. GAN merupakan teknologi yang mendetekdi kekurangan dalam pemalsuaan dan kemudian memperbaiki kekurangan tersebut," ujar Profesor New York University Paul Barrett.
Faktanya, "Alat AI sudah digunakan untuk meletakkan gambar wajah orang lain di tubuh bintang porno dan menaruh kata-kata di mulut para politisi," tulis Martin Giles Bepala Biro MIT Technology Review dalam sebuah laporan.
Martin Giles mengatakan GAN tidak membuat masalah ini, tetapi memperburuknya.
(roy/sef)
Artikel Selanjutnya