
Merger OVO-DANA, Bisakah Grab Kalahkah Gojek & Kuasai RI?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
13 September 2019 07:08

Ambisi Grab untuk menjadi pemain utama di pasar pembayaran digital dengan menggusur Gojek dan GoPay sudah menunjukkan betapa menariknya bisnis.
Bisnis pembayaran digital memang sedang berkembang pesat di Indonesia, bisnis itu tumbuh seiring dengan booming e-commerce dan beralihnya masyarakat Indonesia ke arah cashless sosiety (tanpa uang tunai).
Riset iPrice dan App Annie mengatakan tahun 2018 transaksi e-wallet Indonesia sudah tembus US$1,5 miliar dan diprediksi pada 2023 akan tembus US$ 25 miliar.
Mengutip Statista, tahun ini valuasi pembayaran digital di Indonesia akan tembus US$32,44 miliar atau setara Rp 454,16 triliun (asumsi USS1 = Rp 14.000). Jumlah penggunanya diprediksi mencapai 147,1 juta dari jumlah penduduk Indonesia sebesar 260 juta jiwa.
Dari pasar tersebut sebesar US$31,84 miliar merupakan pembayaran digital di bidang perdagangan. Saat ini penetrasi digital commerce atau penggunaan dompet digital untuk perdagangan sudah mencapai 54,59% dan akan terus meningkat seiring dengan beralihnya masyarakat ke pembayaran non-tunai.
Statista memprediksi rata-rata tiap tahun industri pembayaran digital di Indonesia akan tumbuh 11,4%. Pada 2023 nilai transaksi pembayaran digital diramalkan mencapai US$50,01 miliar (Rp 700,14 triliun).
Riset dari MDI Ventures & Mandiri Sekuritas memperkirakan volume transaksi mobile payment sebesar US$16,4 miliar pada 2019. Angka itu setara 2% dari gross domestik bruto (GDP) Indonesia sebesar US$888,6 miliar. Sedangkan potensi pasar ini akan melonjak menjadi US$30 miliar atau setara Rp459 triliun pada 2020 atau seperlima di dunia.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> Mampukah OVO & DANA Gusur GoPay?
(roy/sef)
Bisnis pembayaran digital memang sedang berkembang pesat di Indonesia, bisnis itu tumbuh seiring dengan booming e-commerce dan beralihnya masyarakat Indonesia ke arah cashless sosiety (tanpa uang tunai).
Riset iPrice dan App Annie mengatakan tahun 2018 transaksi e-wallet Indonesia sudah tembus US$1,5 miliar dan diprediksi pada 2023 akan tembus US$ 25 miliar.
Dari pasar tersebut sebesar US$31,84 miliar merupakan pembayaran digital di bidang perdagangan. Saat ini penetrasi digital commerce atau penggunaan dompet digital untuk perdagangan sudah mencapai 54,59% dan akan terus meningkat seiring dengan beralihnya masyarakat ke pembayaran non-tunai.
Statista memprediksi rata-rata tiap tahun industri pembayaran digital di Indonesia akan tumbuh 11,4%. Pada 2023 nilai transaksi pembayaran digital diramalkan mencapai US$50,01 miliar (Rp 700,14 triliun).
Riset dari MDI Ventures & Mandiri Sekuritas memperkirakan volume transaksi mobile payment sebesar US$16,4 miliar pada 2019. Angka itu setara 2% dari gross domestik bruto (GDP) Indonesia sebesar US$888,6 miliar. Sedangkan potensi pasar ini akan melonjak menjadi US$30 miliar atau setara Rp459 triliun pada 2020 atau seperlima di dunia.
Lanjut ke halaman berikutnya >>> Mampukah OVO & DANA Gusur GoPay?
(roy/sef)
Next Page
Mampukah OVO & DANA Gusur GoPay?
Pages
Most Popular