Buka-bukaan Bos Bukalapak Soal Aksi PHK Massal Karyawan

Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 September 2019 06:59
Buka-bukaan Bos Bukalapak Soal Aksi PHK Massal Karyawan
Foto: Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky akhirnya angkat suara atas kebijakan pemutusan hubungan kerja ratusan karyawannya. Keputusan tersebut diambil demi pendapatan positif.

Achmad Zaky mengatakan PHK dilakukan setelah mempertimbangkan pendapatan Bukalapak sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA/earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) baik.


"Pada saat ini kami sudah memiliki modal yang cukup dari para pemegang saham untuk meraih EBITDA positif, tentunya apabila semua rencana kami berjalan lancar tanpa halangan," kata dia, seperti dikutip dari detikcom, Kamis (12/9/2019).

Bahkan dia mengatakan, Bukapalak akan menjadi e-commerce unicorn pertama yang akan meraih BEP (break event point). "Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih BEP (break even point) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat," ujar Zaky.


Zaky mengungkapkan, hingga saat ini Bukalapak adalah unicorn terakhir Indonesia yang jumlah sahamnya dimiliki secara signifikan oleh investor domestik Indonesia. Alumni ITB ini pun tetap bakal berikhtiar seperti itu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas lokal.

"Kami berupaya keras untuk menjaga kepercayaan itu agar kontribusi kami nyata untuk pergerakan ekonomi di level usaha kecil," ujarnya.

Buka-bukaan Bos Bukalapak Soal Aksi PHK Massal KaryawanFoto: Bukalapak (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sebelumnya, CNBC Indonesia melaporkan Bukalapak telah melakukan PHK pada sejumlah karyawan. PHK tersebut merupakan bentuk efisiensi.

"Ada ratusan yang kena. Kita (yang terkena PHK) sudah beberapa kali audiensi dengan manajemen di lokasi yang berbeda," sebut sumber CNBC Indonesia yang membisikkan kabar tersebut seperti ditulis Selasa (10/9/2019).


Sementara, CNN Indonesia juga menuliskan karyawan di divisi Marketing hingga customer service Bukalapak termasuk yang menjadi 'korban' dari dugaan efisiensi perusahaan.

Sumber pun mengungkap belum diketahui jumlah pasti berapa banyak karyawan yang terkena layoff. Selain berbagai divisi yang mengalami perampingan, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.


Sumber CNNIndonesia.com yang lain mengungkap pemangkasan karyawan diduga mencapai ratusan orang. Divisi engineering dikabarkan menjadi salah satu bagian yang terkena dampak paling besar.

Lanjut ke halaman berikutnya>>>


Kasus PHK karyawan Bukalapak yang bikin heboh jadi mendapat perhatian dari Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Menkominfo telah menanyakan hal ini pada manajemen Bukalapak dan menganggap hal ini sebagai perubahan strategi saja.

Rudiantara mengatakan menurut laporan yang ia terima, hanya 100 dari 2600 pegawai yang terdampak kebijakan restrukturisasi.


"Menurut saya ini hal yang wajar, kalau dilihat secara positifnya Bukalapak pertumbuhannya 3 kali lipat, logikanya pasti akan bertambah pegawainya, hanya ini istilahnya ada yan tidak sesuai dengan strateginya. Itu yang sekarang keluar," kata Rudiantara, saat dijumpai di Istana Negara, Rabu (11/9/2019).

Ia juga mengatakan bahwa hal ini hanya sebatas penguatan strategi, berbeda dengan perusahaan yang dikatakan mau tutup atau rugi dan melakukan layoff pegawai.

Buka-bukaan Bos Bukalapak Soal Aksi PHK Massal KaryawanFoto: Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (CNBC Indonesia/Monica Wareza)


Rudi menegaskan bahwa apa yang terjadi di bukalapak bukan tanda perusahaan bakal kolaps. "Kalau saya bicara dengan foundernya enggak, Tokopedia aja sebulan sekarang GMV-nya aja US$ 1 miliar, setahun US$ 12 miliar."

Saat ditanya apakah yang sedang terjadi di Bukalapak bisa menular ke unicorn atau startup lainnya?


Rudi sekali lagi menjelaskan bahwa dunia startup beda dengan pabrikan biasa, dunia startup lebih dinamis dan bisa berubah strategi setiap waktu.
"Pasti dia akan cari orang yag lebih cocok, kalau lihat di Sillicon Valley itu model bisnisnya karyawan keluar dari perusahaan established seperti Google dan mereka bikin startup baru, bikin ekosistem baru."

Budaya inilah, kata dia, yang membuat perusahaan startup berkembang. Mereka mengincar untuk dapat diakuisisi oleh induknya, "Kalau jadi karyawan terus dapatnya berapa? kalau jadi startup kan valuasinya besar."



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular