Perlukah Beli Ponsel Dengan Kamera 48 MP dan 64 MP?
09 September 2019 16:01
Foto: Ilustrasi bermain handphone (Designed by Jcomp / Freepik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kini eranya perang megapixel. Banyak produsen ponsel yang menawarkan smartphone dengan kamera 48 megapixel (PM) bahkan sudah muncul kamera 64 MP dan 108 MP.
Masyarakat menganggap memiliki kamera dengan megapixel yang tinggi akan membuat foto yang dihasilkan lebih baik. Namun nyatanya tidak begitu. Beberapa ponsel dengan kamera megapixel tinggi menghasilkan foto yang biasa-biasa saja.
Menurut Rob Layton, tenaga pengajar Bond University, ponsel dengan resolusi tinggi bukan masalah kualitas foto. Ini soal detil yang bisa didapatkan sensor kamera tanpa ada jaminan kualitas luar biasa.
"Strategi marketing lama masih melanjutkan mitos smartphone berkamera dengan megapixel tinggi membuat kualitas foto semakin baik. Tetapi ini tidak selalu benar," ujarnya seperti dikutip dari Digitaltrends, Senin (9/9/2019).
"Banyak elemen lainnya yang menentukan kualitas foto di ponsel, mulai dari ukuran sensor, pemprosesan foto hingga machine learning. Ini lebih penting dalam pembuatan citra. Sensor arrays yang lebih besar dan lebih dalam akan menghasilkan gambar berkualitas ketimbang kamera megapixel yang tidak mampu menyerap banyak cahaya."
Anwesha Ghosh, manajer pemasaran DxOMark Image Labs mengatakan meskipun gambar ponsel dengan kamera 12 MP cukup bagus, tidak ada salahnya ponsel dengan kamera beresolusi tinggi.
"Memang, ada nilai potensial dan aktual dalam menambahkan lebih banyak piksel. Sebagai contoh, optical zoom sulit dimasukkan ke smartphone, tetapi sensor 48 megapiksel dapat menghasilkan yang setara dengan 2x optical zoom tanpa interpolasi digital," ujarnya.
Namun memiliki lebih banyak pixel memerlukan daya pemprosesan lebih banyak jadi dibutuhkan keahlian dari tenaga ahli pembuat ponsel membuat software yang mengoptimalkan hal ini.
Konsultan foto digtal Andrew Darlow punya pandangan berbeda. Baginya membeli ponsel dengan kamera resolusi tinggi tidak perlu. Alasannya, ponsel 48 MP akan menuntut penyimpanan yang lebih besar untuk memproses file.
"Sebagian besar smartphone melakukan konversi dari data gambar "RAW" ke JPEG untuk menjaga ukuran file tetap masuk akal. Tetapi sensor 48-megapiksel akan menuntut file yang jauh lebih besar dan file yang dihasilkan mungkin akan delapan hingga 15 kali lebih besar dari ponsel kamera 12 megapiksel biasa," terangnya.
(roy/dru)
Masyarakat menganggap memiliki kamera dengan megapixel yang tinggi akan membuat foto yang dihasilkan lebih baik. Namun nyatanya tidak begitu. Beberapa ponsel dengan kamera megapixel tinggi menghasilkan foto yang biasa-biasa saja.
Menurut Rob Layton, tenaga pengajar Bond University, ponsel dengan resolusi tinggi bukan masalah kualitas foto. Ini soal detil yang bisa didapatkan sensor kamera tanpa ada jaminan kualitas luar biasa.
"Strategi marketing lama masih melanjutkan mitos smartphone berkamera dengan megapixel tinggi membuat kualitas foto semakin baik. Tetapi ini tidak selalu benar," ujarnya seperti dikutip dari Digitaltrends, Senin (9/9/2019).
 Foto: Pengunjung berswa foto di wahana Visual bertajuk Orient Kaleidoscope di Central Park Mall, Jakarta Barat, Jum'at (8/2). Wahana tersebut ramai dikunjungi masyarakat untuk berfoto selfie dan menikmati seni 3D. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
"Banyak elemen lainnya yang menentukan kualitas foto di ponsel, mulai dari ukuran sensor, pemprosesan foto hingga machine learning. Ini lebih penting dalam pembuatan citra. Sensor arrays yang lebih besar dan lebih dalam akan menghasilkan gambar berkualitas ketimbang kamera megapixel yang tidak mampu menyerap banyak cahaya."
Anwesha Ghosh, manajer pemasaran DxOMark Image Labs mengatakan meskipun gambar ponsel dengan kamera 12 MP cukup bagus, tidak ada salahnya ponsel dengan kamera beresolusi tinggi.
"Memang, ada nilai potensial dan aktual dalam menambahkan lebih banyak piksel. Sebagai contoh, optical zoom sulit dimasukkan ke smartphone, tetapi sensor 48 megapiksel dapat menghasilkan yang setara dengan 2x optical zoom tanpa interpolasi digital," ujarnya.
Namun memiliki lebih banyak pixel memerlukan daya pemprosesan lebih banyak jadi dibutuhkan keahlian dari tenaga ahli pembuat ponsel membuat software yang mengoptimalkan hal ini.
Konsultan foto digtal Andrew Darlow punya pandangan berbeda. Baginya membeli ponsel dengan kamera resolusi tinggi tidak perlu. Alasannya, ponsel 48 MP akan menuntut penyimpanan yang lebih besar untuk memproses file.
"Sebagian besar smartphone melakukan konversi dari data gambar "RAW" ke JPEG untuk menjaga ukuran file tetap masuk akal. Tetapi sensor 48-megapiksel akan menuntut file yang jauh lebih besar dan file yang dihasilkan mungkin akan delapan hingga 15 kali lebih besar dari ponsel kamera 12 megapiksel biasa," terangnya.
Artikel Selanjutnya
HP Android Kamu Lemot, Ini Tips Membersihkan Memorinya
(roy/dru)
