Bos Taksi Malaysia Sebut RI Miskin, Ini kata Rudiantara

Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
28 August 2019 21:01
Bos Taksi Malaysia Sebut RI Miskin, Ini kata Rudiantara
Foto: Menkominfo Rudiantara (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memberikan tanggapan soal pernyataan bos Taxi Malaysia Shamsubahrin Ismail yang sebut Indonesia negara miskin.

Rudiantara meminta agar Shamsubahrin Ismail bertanya kepada masyarakat Indonesia apakah benar mereka miskin.


"Tanya saja masyarakat Indonesia, miskin atau enggak," ujarnya ketika ditemui dalam acara UOB Economic Outlook 2020 di The Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Menurut Rudiantara, tidak seharusnya Gojek ditolak di Malaysia. Alasannya, pemerintah memberikan membiarkan startup ride-hailing asal Malaysia masuk ke Indonesia.

"Menurut saya, punya Malaysia saja boleh masuk ke Indonesia masa Indonesia enggak boleh masuk ke Malaysia," ujarnya.

"Harusnya persaingan sehat. Kita tidak menutup Grab dari Malaysia. Masa kita ditutup di Malaysia. Lagipula kita di ASEAN mengenal satu pasar."

Simak video tentang Gojek di Malaysia di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]


Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Pernyataan Samsubahrin Ismail menjadi pembicaraan netizen di Indonesia. Bahkan organisasi ojek online Indonesia, Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) mengancam akan melakukan demo jika ia tidak mengklarifikasi ucapannya.

Atas pernyataan tersebut, Shamsubahrin Ismail meminta maaaf kepada publik Indonesia. Ia mengatakan pernyataan Indonesia miskin setelah membaca laporan soal kondisi ekonomi Indonesia.


Dia mengaku setelah pernyataan viral, media sosial dan akun WhatsApp miliknya dibanjiri protes dari orang Indonesia dan juga driver Gojek.

"Saya minta maaf atas kesalahan saya melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," imbuh dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.

Shamsubahrin Ismail mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap keputusan Kabinet Mahathir Mohamad yang memberikan lampu hijau bagi Gojek masuk Malaysia. Menurutnya Indonesia dan Malaysia memiliki budaya berbeda dan akan berdamoak negatif bagi bisnis taksi online.




(roy/roy) Next Article Gojek di Malaysia: Diprotes Pebisnis Lokal & Dibela Mahathir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular