
Ubah Logo, Google Bersiap Ganti Android dengan Fuchsia?
Redaksi, CNBC Indonesia
27 August 2019 11:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Google mengumumkan dua hal penting. Yakni, Android versi terbaru bernama Android 10 dan logo baru yang lebih segar.
Penamaan Android terbaru dengan angka merubah kebiasaan Google selama 10 tahun terakhir. Nama versi Android terbaru selalu dikaitkan dengan makanan penutup (dessert) uyang disesuaikan dengan urutan abjad.
"Kami telah mendengar umpan balik selama bertahun-tahun bahwa nama itu (nama makanan penutup) tidak selalu dipahami oleh semua orang di komunitas global," ujar Google dalam keterangan resmi menyebut alasan perubahan penamaan Android versi terbaru, seperti dikutip dari blog resminya (27/8/2019).
Selain itu, Android merubah logonya menjadi tampilan kepada robot Android dengan tulisan bold di bawahnya. Selain itu warna tulisan juga berubah dari hijau menajdi hitam
"Ini merupakan perubahan kecil, tetapi kami menemukan hijau sulit dibaca, terutama bagi orang yang mengalami gangguan penglihatan. Jadi kami membuat serangkaian kombinasi warna baru yang meningkatkan kontras," tulis Google.
Perubahan yang tidak biasa ini menimbulkan spekulasi bagi para pecinta teknologi. Salah satunya spekulasi soal Google yang akan menggantikan Android dengan Operating Sistem (OS) bernama Fuchsia.
"Apakah ini langkah pertama menuju dihilangkannya secara lengkap seluruh merek Android? Google tak memberi petunjuk apapun soal apa yang terjadi, tapi itu tidak mustahil," ujar Bogdan Petrovan, kolumnis Android Authority, seperti dikutip dari detik.com.
"Spekulasi soal penggantian Android sudah berlangsung bertahun-tahun, belakangan diperkuat dengan pengembangan Fuchsia. Apakah sistem operasi baru Google itu suatu hari akan menggantikan Android? Siapa tahu," cetusnya.
Pada awal Juli lalu, Google dilaporkan telah membentuk tim yang terdiri dari 100 orang untuk mengembangkan OS Fuchsia, platform open source lainnya. Google juga telah meluncurkan situs untuk developer bernama Fuchsia.dev.
Fuchsia tidak menggunakan kernel Linux seperti sistem operasi Android dan Chrome. Sebagai gantinya ia menggunakan microkernel Zircon; sebuah microkernel dari perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi.
Jadi Fuchsia dipastikan akan berjalan berbeda dari Android. Kabar baiknya adalah bahwa lintas-platform Flutter SDK akan memungkinkan pengembang Android untuk dengan cepat memindahkan aplikasi mereka ke Fuchsia.
(roy/roy) Next Article 1 Miliaran HP Android Terancam Malware, Ini Cara Menangkalnya
Penamaan Android terbaru dengan angka merubah kebiasaan Google selama 10 tahun terakhir. Nama versi Android terbaru selalu dikaitkan dengan makanan penutup (dessert) uyang disesuaikan dengan urutan abjad.
"Kami telah mendengar umpan balik selama bertahun-tahun bahwa nama itu (nama makanan penutup) tidak selalu dipahami oleh semua orang di komunitas global," ujar Google dalam keterangan resmi menyebut alasan perubahan penamaan Android versi terbaru, seperti dikutip dari blog resminya (27/8/2019).
![]() |
"Ini merupakan perubahan kecil, tetapi kami menemukan hijau sulit dibaca, terutama bagi orang yang mengalami gangguan penglihatan. Jadi kami membuat serangkaian kombinasi warna baru yang meningkatkan kontras," tulis Google.
Perubahan yang tidak biasa ini menimbulkan spekulasi bagi para pecinta teknologi. Salah satunya spekulasi soal Google yang akan menggantikan Android dengan Operating Sistem (OS) bernama Fuchsia.
"Apakah ini langkah pertama menuju dihilangkannya secara lengkap seluruh merek Android? Google tak memberi petunjuk apapun soal apa yang terjadi, tapi itu tidak mustahil," ujar Bogdan Petrovan, kolumnis Android Authority, seperti dikutip dari detik.com.
"Spekulasi soal penggantian Android sudah berlangsung bertahun-tahun, belakangan diperkuat dengan pengembangan Fuchsia. Apakah sistem operasi baru Google itu suatu hari akan menggantikan Android? Siapa tahu," cetusnya.
![]() |
Pada awal Juli lalu, Google dilaporkan telah membentuk tim yang terdiri dari 100 orang untuk mengembangkan OS Fuchsia, platform open source lainnya. Google juga telah meluncurkan situs untuk developer bernama Fuchsia.dev.
Fuchsia tidak menggunakan kernel Linux seperti sistem operasi Android dan Chrome. Sebagai gantinya ia menggunakan microkernel Zircon; sebuah microkernel dari perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem operasi.
Jadi Fuchsia dipastikan akan berjalan berbeda dari Android. Kabar baiknya adalah bahwa lintas-platform Flutter SDK akan memungkinkan pengembang Android untuk dengan cepat memindahkan aplikasi mereka ke Fuchsia.
(roy/roy) Next Article 1 Miliaran HP Android Terancam Malware, Ini Cara Menangkalnya
Most Popular