
Ini 4 Penantang Baru Gojek & Grab di Transportasi Online RI
Roy Franedya, CNBC Indonesia
06 August 2019 07:40

Aplikasi ini diluncurkan pada Oktober 2018. Layanan dan model bisnis aplikasi ini sangat mirip dengan apa yang ditawarkan Gojek dan Grab. Dari cara pengguna untuk memesan layanan hingga skema kerjasama yang memotong komisi dari driver sebesar 15%.
Pendiri dan CEO Asia Trans (Asia Trans Teknologi) Suhartoni Yonathan Salusu mengklaim aplikasi ini sudah memiliki 185.000 mitra yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten Indonesia serta mengangkut 100.000 pengguna.
"Kita sudah ada bahkan sampai NTT (Nusa Tenggara Timur). Targetnya akhir 2019 sudah ada 800.000 driver," kata Suhartoni beberapa waktu lalu. "Paling banyak di pakai di Kalimantan karena adminya semangat," ujarnya.
Suhartoni menjelaskan bahwa "kami tidak menggunakan server cloud dan memiliki server sendiri yang ditempatkan di tempat yang sama dengan Gojek". Ia juga mengaku telah menerapkan big data dan firewall untuk mempercanggih teknologi di perusahaannya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
(roy/miq)
Pendiri dan CEO Asia Trans (Asia Trans Teknologi) Suhartoni Yonathan Salusu mengklaim aplikasi ini sudah memiliki 185.000 mitra yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten Indonesia serta mengangkut 100.000 pengguna.
"Kita sudah ada bahkan sampai NTT (Nusa Tenggara Timur). Targetnya akhir 2019 sudah ada 800.000 driver," kata Suhartoni beberapa waktu lalu. "Paling banyak di pakai di Kalimantan karena adminya semangat," ujarnya.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
(roy/miq)
Next Page
FastGo
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular