Tokopedia & Traveloka Cs Ternyata PMA, Kok Bisa?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
01 August 2019 15:20
Tapi sebenarnya, jika diteliti lebih jauh, pernyataan Tom Lembong tidak sepenuhnya salah.
Foto: Forum Merdeka Barat 9 dengan topik Investasi Unicorn untuk Siapa di Gedung Serbaguna Kemenkominfo (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)
Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong menjadi buah bibir terkait pernyataannya tentang rilis Google-Temasek, yang menyebut empat Unicorn Indonesia merupakan milik Singapura, sementara Indonesia tak punya apa-apa.

Tak berselang lama, Tom Lembong langsung melakukan revisi pada akun twitter pribadinya terkait hal tersebut. Tapi sebenarnya, jika diteliti lebih jauh, pernyataan Tom Lembong tidak sepenuhnya salah.

Klarifikasi pertama datang dari Tokopedia yang menyatakan jika Tokopedia terdaftar sebagai Penanaman Modal Asing (PMA). Dalam pernyataannya, Tokopedia menegaskan, selaku PT Indonesia Tokopedia memperoleh seluruh perizinan dari BKPM.

"Kami juga berkomitmen untuk terus menjadi perusahaan Indonesia dan menaati seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia," kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak dalam keterangan tertulisnya.



Namun, meski terdaftar sebagai PMA, dia menegaskan tidak memiliki induk perusahaan di negara lain. Hal ini sesuai dengan pernyataannya yang menegaskan jika PT Tokopedia sejak awal selalu beroperasi di Indonesia. Dia menambahkan, Tokopedia hanya memiliki anak perusahaan kecil di Singapura untuk mendukung sebagian upaya riset dan pengembangan induk perusahaan Tokopedia yang ada di Indonesia.

"Seluruh penanaman modal terhadap Tokopedia masuk ke Indonesia sebagai penanaman modal langsung (FDI). Jadi, seluruh investasi yang diterima Tokopedia masuk melalui induk perusahaan kami di Indonesia," ujarnya lagi.

Sementara itu, Traveloka juga merupakan PMA yang memperoleh pendanaan dari banyak pihak. Traveloka menegaskan, jika Investasi dari fundraising yang diperoleh Traveloka tentunya disalurkan untuk pengembangan perusahaan yaitu PT Trinusa Travelindo, sebagai perusahaan rintisan (start-up) asal Indonesia.

"Kantor pusat Traveloka (PT Trinusa Travelindo) di Jakarta, Wisma 77, Slipi, dan 80% karyawan Traveloka dipekerjakan di Indonesia," ujarnya dalam pernyataan tertulisnya.

Dia menambahkan, PT Trinusa Travelindo memiliki kantor pusat operasional di Jakarta, yang meliputi kantor customer service. Selain itu, kantor customer service kami juga beroperasi di Semarang dan Yogyakarta. "Tentunya, penyaluran investasi tersebut terserap untuk operasional kami di Indonesia tercinta," tutupnya.

Sementara itu, Chief of Corporate Affairs Gojek Nila Marita mengatakan Gojek adalah perusahaan yang terdaftar di Indonesia dengan nama PT Aplikasi Karya Anak Bangsa. Seluruh penanaman modal dan investasi ditanamkan dan dibukukan penuh di perusahaan Indonesia tersebut, kami tidak memilki perusahaan Singapore sebagai induk perusahaan.

"Kami selalu melaporkan penanaman modal tersebut sesuai amanat yang diberikan oleh BKPM," ujar Nila Marita dalam keterangan resmi kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/7/2019).

Nila Marita menambahkan Gojek adalah perusahaan rintisan Indonesia, dengan head office (kantor pusat) di Indonesia dan 90% dari pegawai kami adalah orang asli Indonesia.

"Investasi kami senantiasa disalurkan untuk pengembangan usaha dan ekosistem di Indonesia, sehingga kami bisa terus melayani ratusan juta konsumen serta memberikan akses pendapatan kepada lebih dari 2 juta mitra driver, 400 ribu merchants dan puluhan ribu mitra penyedia layanan GoLife di Indonesia," terangnya.

Sebelumnya Thomas Lembong mengatakan riset Google dan Temasek mengklaim empat startup Indonesia disebut sebagai unicorn Singapura. Alasannya, induk keempat unicorn Indonesia semua berada di Singapura dan uangnya masuk lewat Singapura.



Namun, Tom Lembong kemudian meralat pernyataannya dan minta maaf melalui Twitter. Meski Tom tetap menegaskan bahwa seluruh unicorn yang dilahirkan oleh orang WNI dan berasal dari Indonesia tersebut ternyata berstatus PMA.

"Maaf & ralat: Tokopedia dan Bukalapak sudah klarifikasi ke saya, Gojek Indonesia sudah klarifikasi ke publik, mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia. Saya bicara terlalu jauh mengomentari bahan Google-Temasek," cuit Lembong, seperti seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (30/7/2019).

[Gambas:Video CNBC]

(dob) Next Article Traveloka-Tokopedia Garap Umrah Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular