Ini yang Buat Fintech Laku Keras di RI

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
23 July 2019 19:38
Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan pembiayaan perekonomian dalam negeri melalui fintech tumbuh 274% secara year on year (yoy) per Juni 2019.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC IndonesiaBank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan pembiayaan perekonomian dalam negeri melalui financial technology (fintech) tumbuh 274% secara year on year (yoy) per Juni 2019.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjabarkan, meski pembiayaan melalui fintech menjadi yang terkecil di antara sumber pembiayaan lainnya, pertumbuhannya tercatat meningkat pesat dibanding sumber pembiyaaan lainnya, termasuk perbankan atau kredit bank umum yang hanya tumbuh 10,05% (yoy).

Hal ini menurutnya, menunjukkan masih banyaknya masyarakat yang belum terjangkau oleh sistem perbankan.

"Fintech walaupun bunganya tinggi tapi masih banyak masyarakat yang butuh kredit karena belum terjangkau oleh sistem perbankan kita," katanya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Sehingga, lanjut Mirza, hal tersebut juga membuat masih banyak masyarakat yang tetap mengajukan pinjaman pada fintech, walupun bunganya tinggi. 

"Makanya sekarang oleh OJK mulai diatur bunganya fintech. Dan fintech ilegal juga ditutup untuk mengurangi dampak negatif di masyarakat," pungkasnya.

Berdasarkan data BI, pertumbuhan jumlah pengguna fintech juga tercatat sangat drastis. Jumlah peminjam atau borrower fintech per Mei 2019 tercatat mencapai 8,7 juta, jauh lebih tinggi dibanding Maret 2018 yang sebanyak 1,03 juta.

Simak video tentang fintech di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Terbaru! Ini 58 Perusahaan Fintech yang Terdaftar di BI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular