
BUMN Vietnam Siap Menantang Dominasi Grab dan Gojek
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
02 July 2019 12:30

Jakarta, CNBC Indonesia- Raksasa telekomunikasi asal Vietnam, Viettel ikut meramaikan pasar industri berbagi tumpangan alias ride hailing. Berbekal aplikasi MyGo yang baru saja diluncurkan, Viettel siap bersaing dengan Gojek dan Grab yang sudah hadir lebih dulu di negara ini.
General Director Viettel Post Tran Trung Hung mengatakan Aplikasi MyGo tersedia di perangkat iOS dan android, dan menyediakan jasa ride hailing sepeda motor, mobil, truk dan pengiriman barang.
MyGo dioperasikan oleh anak perusahaan Viettel, Viettel Post sebagai perusahaan logistik terbesar di Vietnam. Viettel Post melakukan uji coba terhadap aplikasi MyGo selama dua minggu, sebelum akhirnya diluncurkan pada akhir Juni 2019.
"Pasar ini sangat tergantung pada cerita pertumbuhan ekonomi. Yang telah mengubah perilaku konsumen adalah kombinasi dari pertumbuhan ekonomi dan produk yang tersedia di pasar. Dengan perekonomian yang terus tumbuh, masih akan ada banyak peluang bagi kami," jelas Hung, dilansir dari Vnespress.net, Selasa (02/07/2019).
Tran mengatakan MyGo saat ini memiliki 105.000 kendaraan terdaftar, dan akan melayani 63 kota dan provinsi di seluruh Vietnam. Jumlah ini mencakup 98.000 unit sepeda motor, 7.300 unit mobil dan 600 unit truk.
Menurutnya MyGo akan kompetitif secara harga, dibandingkan dengan pemain yang sudah ada di pasar, termasuk Grab dan Gojek. Meski demikian, Tran tidak menyebutkan angka spesifik. Viettel juga menawarkan data 3G dan 4G gratis untuk pengemudi dan konsumen MyGo.
Tran optimistis bisa bersaing dengan Gojek dan Grab yang telah dulu beroperasi di Vietnam. Apalagi sebagai perusahaan milik negara dan skala bisnis yang besar, Tran menilai bisa memberikan harga murah tetapi tidak berdampak pada laba perusahaan. MyGo ditargetkan bisa mencapai keuntungan pada 2021.
"Tujuan utama bisnis perusahaan dari luar negeri, adalah laba. Mereka dapat memberikan beberapa manfaat kepada pelanggan sekarang, tetapi pada akhirnya, mereka harus menemukan cara untuk mendapatkan keuntungan," ujarnya.
Viettel merupakan perusahaan teknologi terkemuka di negara ini. Ia memiliki 111 paten dan memproduksi 78 produk teknologi. Pendapatan dari teknologi tahun lalu mencapai US$ 1 miliar. Grup ini bertujuan untuk menjadi perusahaan telekomunikasi top 10 global pada 2030.
Sebelum MyGo, pasar ride hailing Vietnam telah diramaikan oleh Grab, Gojek, dan pemain lokal yakni Fast.Go. Gojek dengan brand Go-Viet mulai masuk pada Juli 2018, dan diklaim telah menguasai pangsa pasar 35% di Vietnam.
Sementara itu Grab Holding masuk ke pasar Vietnam lebih dulu dari Gojek dengan pangsa pasar sekitar 30%.
Saksikan Video Gojek dan Grab Masih dalam Posisi Bersaing
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri
General Director Viettel Post Tran Trung Hung mengatakan Aplikasi MyGo tersedia di perangkat iOS dan android, dan menyediakan jasa ride hailing sepeda motor, mobil, truk dan pengiriman barang.
MyGo dioperasikan oleh anak perusahaan Viettel, Viettel Post sebagai perusahaan logistik terbesar di Vietnam. Viettel Post melakukan uji coba terhadap aplikasi MyGo selama dua minggu, sebelum akhirnya diluncurkan pada akhir Juni 2019.
"Pasar ini sangat tergantung pada cerita pertumbuhan ekonomi. Yang telah mengubah perilaku konsumen adalah kombinasi dari pertumbuhan ekonomi dan produk yang tersedia di pasar. Dengan perekonomian yang terus tumbuh, masih akan ada banyak peluang bagi kami," jelas Hung, dilansir dari Vnespress.net, Selasa (02/07/2019).
Tran mengatakan MyGo saat ini memiliki 105.000 kendaraan terdaftar, dan akan melayani 63 kota dan provinsi di seluruh Vietnam. Jumlah ini mencakup 98.000 unit sepeda motor, 7.300 unit mobil dan 600 unit truk.
Menurutnya MyGo akan kompetitif secara harga, dibandingkan dengan pemain yang sudah ada di pasar, termasuk Grab dan Gojek. Meski demikian, Tran tidak menyebutkan angka spesifik. Viettel juga menawarkan data 3G dan 4G gratis untuk pengemudi dan konsumen MyGo.
Tran optimistis bisa bersaing dengan Gojek dan Grab yang telah dulu beroperasi di Vietnam. Apalagi sebagai perusahaan milik negara dan skala bisnis yang besar, Tran menilai bisa memberikan harga murah tetapi tidak berdampak pada laba perusahaan. MyGo ditargetkan bisa mencapai keuntungan pada 2021.
"Tujuan utama bisnis perusahaan dari luar negeri, adalah laba. Mereka dapat memberikan beberapa manfaat kepada pelanggan sekarang, tetapi pada akhirnya, mereka harus menemukan cara untuk mendapatkan keuntungan," ujarnya.
Viettel merupakan perusahaan teknologi terkemuka di negara ini. Ia memiliki 111 paten dan memproduksi 78 produk teknologi. Pendapatan dari teknologi tahun lalu mencapai US$ 1 miliar. Grup ini bertujuan untuk menjadi perusahaan telekomunikasi top 10 global pada 2030.
Sebelum MyGo, pasar ride hailing Vietnam telah diramaikan oleh Grab, Gojek, dan pemain lokal yakni Fast.Go. Gojek dengan brand Go-Viet mulai masuk pada Juli 2018, dan diklaim telah menguasai pangsa pasar 35% di Vietnam.
Sementara itu Grab Holding masuk ke pasar Vietnam lebih dulu dari Gojek dengan pangsa pasar sekitar 30%.
Saksikan Video Gojek dan Grab Masih dalam Posisi Bersaing
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri
Most Popular