Jadi Polemik, Libra Mata Uang Facebook Jadi Bahasan G-20

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 June 2019 18:43
Libra, Mata Uang Facebook & Tantangan Regulasi
Foto: Ilustrasi Facebook Kriptokurensi (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)
Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook Inc bakal menghadapi pengawasan peraturan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ini dilakukan terkait mata uang digital milik Facebook yang targetnya bisa diakui secara hukum dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

Dilansir Reuters, Sabtu (29/6/2019) sejak perusahaan media sosial, Facebook meluncurkan mata uang kripto bernama Libra 10 hari yang lalu, ada harapan otoritas moneter atau lembaga pemerintahan bisa melunak.

Pengumuman mata uang Libra disambut berbagai reaksi dari anggota parlemen dan regulator di Amerika Serikat (AS) serta suluruh dunia. Beberapa diantaranya khawatir bahwa Faccebook sudah terlalu masif dan ceroboh terkait dengan privasi penggunanya.

Ketua Financial Stability Board, Randal Quarles yang mengkoordinasikan aturan keuangan untuk negara G-20, pekan ini memperingatkan bahwa pengguna mata uang kripto yang lebih luas untuk transaksi ritel membutuhkan pengawasan yang lebih ketat. Sebab, mata uang kripto misalnya saja bitcoin menjadi salah satu jenis mata uang yang belum teratur.

Bahkan, Direktur Eksekutif dari Kelompok Advokasi Anti Kepercayaan, Barry Lynn mengatakan jika ini merupakan bencana dari perspektif regulasi. "Ini adalah perusahaan yang mengalami masalah di seluruh dunia dengan regulator. Ini hanya akan menjadi lebih buruk," katanya.

Rencanaya, Libra bakal menjadi mata uang dengan layanan yang mencakup simpan-pinjam dan menginvestasikannya dalam obligasi pemerintah, serta menawarkan layanan transaksi lintas batas. Dimana jika bertransaksi dengan mata uang jenis ini akan melibatkan bank sentral, regulator keuangan dan otoritas penegak hukum di seluruh dunia.

Calibra, yang meerupakan anak usaha Facebook yang khusus menangani Libra telah mengajukan permohonan transfer uang di Amerika Serikat. Atas hal itu, transaksi ini terdaftar FinCEN yaitu Jaringan Kejahatan Keuangan dan Penegakan Keuangan AS, ssebagai bisnis layanan uang.

Selain itu, ada juga pengajuan izin untuk mengoperasikan bisnis mata uang kripto di New York dari Departemen Layanan Keuangan negara bagian tersebut.

"Pengawasan yang kami lihat adalah sesuatu yang kami harapkan dan disambut dengan baik. Kami mengumumkan rencana ini lebih awal dengan harapan memperoleh masukan," kata salah seorang juru bicara Facebook.

Juru bicara tersebut juga mengatakan jika cadangan devisa sebuah negara berbeda-beda. Dan untuk itu, Calibra tidak berencana untuk mengajukan lisensi perbankan lokal.

Libra Mata Uang Facebook yang Bikin Geger
[Gambas:Video CNBC]

Facebook juga membentuk asosiasi di Jenewa untuk mengatur transaki ini yang melibatkan beberapa mitranya. Mereka berencana meluncurkan seluruh sistem pada pertengah 2020. Yang pada akhirnya menawarkan layanan keuangan secara luas.

"Mereka tidak akan mendapatkan izin gratis di mana pun," kata Pendiri dan Kepala Investasi, di Anthemis, Sean Park.

"Dan mengingat niat mereka untuk menjadi global, mereka pada akhirnya akan membutuhkan ratusan, mungkin ribuan, lisensi dari ratusan regulator berbeda di seluruh dunia," imbuhnya lagi.

Selain bank sentral, regulator pasar, pengawas perlindungan konsumen, dan lembaga yang menangani pencucian uang, penggelapan pajak, dan kejahatan keuangan lainnya, jaringan pembayaran Facebook mungkin juga harus mematuhi Prinsip-prinsip Infrastruktur Pasar Keuangan yang ditetapkan oleh Bank untuk penyelesaian Internasional dan Organisasi Internasional Komisi Efek. Ada juga regulator privasi dan antimonopoli di seluruh dunia yang telah diperangi Facebook.

"Untuk urusan regulator baru, setahun adalah waktu yang cukup untuk bertemu dengan para regulator, mencari tahu di mana titik-titik masalah sebenarnya dan berpotensi mengembalikannya ke sesuatu yang lebih sempit," kata Jeff Bandman.

Tetapi ini adalah tantangan yang tampaknya akan diambil oleh Facebook. Mengingat potensinya dengan 2,4 miliar pengguna, dan prospek untuk meniru keberhasilan jejaring sosial Cina seperti WeChat, yang telah meningkatkan keuntungan dengan menawarkan layanan keuangan pada aplikasinya.

Sementara itu, Analis RBC menggambarkan Libra sebagai momen penting potensial untuk Facebook dalam hal pendapatan dan keterlibatan pengguna.

Namun biayanya bisa sangat besar sebelum pemasukan diperoleh. Perlu dibentuk kerangka kepatuhan internal dengan staf yang menyaring transaksi untuk kegiatan terlarang dan memverifikasi identitas pelanggan.

"Raksasa transfer uang Western Union Co misalnya telah menghabiskan US$ 1 miliar untuk kepatuhan selama lima tahun terakhir," kata seorang juru bicaranya.


(hps) Next Article Ini Keunggulan Libra, Cryptocurrency Buatan Facebook

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular