
Dengan Teknologi Elektrik, Grab Angkat Pamor Tuk Tuk Thailand
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
29 June 2019 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia- Grab Holding mengoperasikan Tuk Tuk Elektrik demi meningkatkan efisiensi dan ramah lingkungan dari kendaraan khas Thailand ini. Ini merupakan Tuk Tuk pertama Chiang Mai yang menggunakan tenaga baterai.
Sementara Tuk Tuk reguler justru tidak ramah lingkungan dan semakin membuat polusi. Satu Tuk Tuk Elektrik diharapkan bisa menghemat 4 ton emisi setiap tahunnya.
Dilansir dari Nikkei Asian Review Grab Holding telah melakukan MoU dengan pemerintah provinsi Chiang Mai dan beberapa kota lain, untuk menggunakan Tuk Tuk elektrik.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi hingga 35% dalam lima tahun mendatang.
Selain polusi udara berupa kabut, Chiang Mai juga menghadapi masalah kemacetan kronis. Provinsi ini akan mempromosikan layanan berbagi perjalanan sebagai bagian dari program komunitas pintar.
Pemerintah Thailand telah menunjuk Bangkok dan enam provinsi, termasuk Chiang Mai, sebagai model komunitas cerdas.
Tuk Tuk mengambil nama mereka dari onomatopoeia yang digunakan orang Thailand untuk menggambarkan suara mesin dua-roda tiga.
Ini bukan pertama kalinya Grab menggandeng kendaraan tradisional sebagai bagian layanan ride hailingnya. Di Indonesia Grab memiliki Grab Bajay di Jakarta dan Grab Bentor di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Ada juga GrabThoneBane yang mirip bajay beroperasi di Myanmar, dan GrabRemorque, sejenis delman yang ditarik motor di Kamboja.
Saksikan Video Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
Sementara Tuk Tuk reguler justru tidak ramah lingkungan dan semakin membuat polusi. Satu Tuk Tuk Elektrik diharapkan bisa menghemat 4 ton emisi setiap tahunnya.
Dilansir dari Nikkei Asian Review Grab Holding telah melakukan MoU dengan pemerintah provinsi Chiang Mai dan beberapa kota lain, untuk menggunakan Tuk Tuk elektrik.
Selain polusi udara berupa kabut, Chiang Mai juga menghadapi masalah kemacetan kronis. Provinsi ini akan mempromosikan layanan berbagi perjalanan sebagai bagian dari program komunitas pintar.
Pemerintah Thailand telah menunjuk Bangkok dan enam provinsi, termasuk Chiang Mai, sebagai model komunitas cerdas.
Tuk Tuk mengambil nama mereka dari onomatopoeia yang digunakan orang Thailand untuk menggambarkan suara mesin dua-roda tiga.
Ini bukan pertama kalinya Grab menggandeng kendaraan tradisional sebagai bagian layanan ride hailingnya. Di Indonesia Grab memiliki Grab Bajay di Jakarta dan Grab Bentor di Pematang Siantar, Sumatera Utara.
Ada juga GrabThoneBane yang mirip bajay beroperasi di Myanmar, dan GrabRemorque, sejenis delman yang ditarik motor di Kamboja.
Saksikan Video Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dengan Teknologi, Grab Bantu Bajay Tetap Eksis di Jakarta
Most Popular