AS Akan Minta Peralatan 5G Diproduksi di Luar China
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
24 June 2019 10:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan persyaratan agarĀ teknologi seluler 5G yang ditujukan bagi penggunaan dalam negeri dibuat di luar China, menurut laporan Wall Street Journal (WSJ), Minggu, dengan mengutip beberapa sumber.
Potensi perubahan kebijakan ini dapat memaksa raksasa telekomunikasi, seperti Nokia dan Ericsson, untuk memindahkan produksi ke luar China agar dapat terus menyediakan peralatan bagi pasar AS, pasar terbesar dunia untuk peralatan dan layanan telekomunikasi.
Presiden AS Donald Trump pada 15 Mei mendeklarasikan keadaan darurat nasional terkait ancaman pada teknologi AS dan memblokir transaksi yang melibatkan teknologi yang "menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional Amerika Serikat", dilansir dari CNBC International, Senin (24/06/2019).
Pemerintah AS kemudian memblokir akses raksasa telekomunikasi China Huawei Technologies terhadap produk-produk dari berbagai perusahaan AS. Negeri Paman Sam khawatir peralatan dan telepon Huawei dapat digunakan untuk memata-matai jaringan nirkabel negaranya.
Huawei telah berulang kali membantah hal tersebut.
Langkah untuk meminta peralatan dibuat di luar China terjadi pada saat ketegangan perdagangan meningkat antara kedua negara.
Dalam periode 150 hari tinjauan rantai pasokan yang diminta pemerintahan Trump, pemerintah AS akan bertanya kepada perusahaan telekomunikasi apakah mereka dapat mengembangkan perangkat keras seperti router dan switch, dan perangkat lunak di luar China, tulis WSJ, mengutip sumber-sumber yang mengetahui hal tersebut.
WSJ melaporkan bahwa percakapan tersebut masih dalam tahap "awal" dan "informal".
(prm) Next Article Kena Isu Pemblokiran AS, Bisnis Huawei Malah Naik 20%
Potensi perubahan kebijakan ini dapat memaksa raksasa telekomunikasi, seperti Nokia dan Ericsson, untuk memindahkan produksi ke luar China agar dapat terus menyediakan peralatan bagi pasar AS, pasar terbesar dunia untuk peralatan dan layanan telekomunikasi.
![]() |
Presiden AS Donald Trump pada 15 Mei mendeklarasikan keadaan darurat nasional terkait ancaman pada teknologi AS dan memblokir transaksi yang melibatkan teknologi yang "menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima terhadap keamanan nasional Amerika Serikat", dilansir dari CNBC International, Senin (24/06/2019).
Huawei telah berulang kali membantah hal tersebut.
Langkah untuk meminta peralatan dibuat di luar China terjadi pada saat ketegangan perdagangan meningkat antara kedua negara.
Dalam periode 150 hari tinjauan rantai pasokan yang diminta pemerintahan Trump, pemerintah AS akan bertanya kepada perusahaan telekomunikasi apakah mereka dapat mengembangkan perangkat keras seperti router dan switch, dan perangkat lunak di luar China, tulis WSJ, mengutip sumber-sumber yang mengetahui hal tersebut.
WSJ melaporkan bahwa percakapan tersebut masih dalam tahap "awal" dan "informal".
(prm) Next Article Kena Isu Pemblokiran AS, Bisnis Huawei Malah Naik 20%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular