Huawei Diblokir, Menperin: 5G Jadi Inti Perang Dagang
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
17 June 2019 14:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya angkat bicara terkait nasib Huawei Technologies Co. Ltd. yang jadi bulan-bulanan Presiden AS, Donald Trump dalam eskalasi perang dagang AS-China terbaru.
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan AS pada pertengahan bulan lalu telah memasukkan Huawei dan 70 perusahaan terafiliasi lainnya ke dalam "Daftar Entitas". Artinya, Huawei dilarang membeli perlengkapan dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintahan Trump.
Langkah dramatis ini diambil menyusul upaya Trump melobi negara-negara lain secara agresif untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam jaringan 5G generasi terbaru. Huawei dianggap menjadi perpanjangan tangan pemerintah China dalam memata-matai keamanan nasional negara lain.
Ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR siang tadi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kasus Huawei ini memang sangat berkaitan erat dengan perang teknologi infrastruktur 5G.
Airlangga bahkan menyebut infrastruktur 5G menjadi salah satu core (inti) dari perang dagang AS-China.
"Jadi di mana-mana sedang ada bidding atau tender untuk menentukan siapa penyedia infrastruktur. Infrastruktur 5G ini menjadi salah satu core perang dagang karena 5G menentukan ekosistem revolusi industri 4.0 ke depannya," kata Airlangga kepada CNBC Indonesia, Senin (17/6/2019).
Airlangga menjelaskan, basis industri 4.0 sangat tergantung pada internet of things (IoT), sehingga apakah nanti industri akan berbasis teknologi 5G milik Huawei, Ericsson, Nokia ataupun Samsung tentu akan menentukan sistem operasi dan perangkat lunak (software) dalam jaringan industri tersebut.
"Walaupun secara teori, yang namanya infrastruktur seharusnya open source, jadi dia bisa iOS, Android, dan bisa aplikasi lain," imbuhnya.
Menperin mengungkapkan, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan kapan akan melakukan pengadaan/tender infrastruktur 5G. Dia pun menyebut bahwa Indonesia sudah berpengalaman memakai semua sistem operasi.
"Ya saya pikir dari segi teknologi kan kita sudah punya pengalaman pakai semua sistem. Jadi kita lebih netral [soal kasus Huawei]. Terkait tender, mungkin itu yang sedang dibahas di Kementerian Kominfo," pungkasnya.
Simak video tentang Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Pahit! Begini Kado Perpisahan Trump untuk Huawei
Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan AS pada pertengahan bulan lalu telah memasukkan Huawei dan 70 perusahaan terafiliasi lainnya ke dalam "Daftar Entitas". Artinya, Huawei dilarang membeli perlengkapan dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintahan Trump.
Langkah dramatis ini diambil menyusul upaya Trump melobi negara-negara lain secara agresif untuk tidak menggunakan peralatan Huawei dalam jaringan 5G generasi terbaru. Huawei dianggap menjadi perpanjangan tangan pemerintah China dalam memata-matai keamanan nasional negara lain.
![]() |
Airlangga bahkan menyebut infrastruktur 5G menjadi salah satu core (inti) dari perang dagang AS-China.
"Jadi di mana-mana sedang ada bidding atau tender untuk menentukan siapa penyedia infrastruktur. Infrastruktur 5G ini menjadi salah satu core perang dagang karena 5G menentukan ekosistem revolusi industri 4.0 ke depannya," kata Airlangga kepada CNBC Indonesia, Senin (17/6/2019).
Airlangga menjelaskan, basis industri 4.0 sangat tergantung pada internet of things (IoT), sehingga apakah nanti industri akan berbasis teknologi 5G milik Huawei, Ericsson, Nokia ataupun Samsung tentu akan menentukan sistem operasi dan perangkat lunak (software) dalam jaringan industri tersebut.
"Walaupun secara teori, yang namanya infrastruktur seharusnya open source, jadi dia bisa iOS, Android, dan bisa aplikasi lain," imbuhnya.
![]() |
Menperin mengungkapkan, hingga saat ini pemerintah belum memutuskan kapan akan melakukan pengadaan/tender infrastruktur 5G. Dia pun menyebut bahwa Indonesia sudah berpengalaman memakai semua sistem operasi.
"Ya saya pikir dari segi teknologi kan kita sudah punya pengalaman pakai semua sistem. Jadi kita lebih netral [soal kasus Huawei]. Terkait tender, mungkin itu yang sedang dibahas di Kementerian Kominfo," pungkasnya.
Simak video tentang Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Pahit! Begini Kado Perpisahan Trump untuk Huawei
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular