'Uang' Facebook Libra Bisa Picu Skema Penipuan Baru?
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
19 June 2019 12:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Peluncuran cryptocurrency besutan Facebook, Libra bisa berdampak langsung pada cara mengirim uang ke seluruh dunia dan menggantikan transaksi berbasis wire (elektronik) yang sering mengalami fraud.
Dilansir dari CNBC International pada Rabu (19/6/2019), Facebook dan mitra-mitranya telah melakukan investasi yang signifikan dalam hal keamanan dalam mata uang Libra, dan dompet digital-nya Calibra. Tetapi sejak awal, Libra telah menjadi target peretas internasional yang ingin membuat cara baru penipuan dengan mengelabui pengirim.
Keamanan akan menjadi komponen penting bagaimana pengguna baru yang tidak terbiasa dengan cryptocurrency mau menggunakan produk keuangan ini. Sementara konsorsium yang didukung Facebook menjamin akan mengembalikan uang hilang yang dicuri dari dompet digital Calibra.
"Pada awalnya, Saya percaya keamanan mungkin merupakan masalah yang lebih besar, tetapi seiring berjalannya waktu menjadi lebih dan lebih stabil," kata Ben Tsai, presiden dan mitra pengelola perusahaan investasi yang berfokus pada blockchain, Wave Financial.
"Saya pikir akan ada banyak penyangga yang disisihkan untuk memastikan klien memiliki pengalaman positif, sehingga pada awalnya mereka akan lebih banyak melindungi klien bahkan jika kesalahan ada di sisi klien."
Versi baru penipuan
Skema yang paling sering digunakan dalam penipuan pengiriman uang elektronik, penjahat meyakinkan pemilik dana untuk mentransfer sejumlah uang kepada teman atau mitra bisnisnya. Pengirim uang yang ditipu akan kesulitan mendapatkan kembali dananya karena kebanyakan bank tidak bertanggung jawab akan dana yang hilang.
Sementara dengan kehadiran Libra, penipu akan berusaha memanfaatkan ketidaktahuan pengguna akan mata uang digital Facebook ini dan protokol transaksi.
"Penipuan baru dan berbeda akan dibuat untuk mencoba menjerat pengguna Facebook," kata Ben Tsai. "Pada dasarnya, saya percaya Libra Foundation akan memiliki kemampuan untuk memutar kembali perdagangan jika mereka menjalankan ini pada blockchain terpusat. Ini berarti bahwa kesalahan, pencurian, atau perampokan dapat dibatalkan dan uang klien menjadi utuh. "
Menurut Henry Liu, managing patner perusahaan keuangan berbasis cloud, YGC, dompet digital Libra yang bersifat open-source akan dieksploitasi hacker. Dompet digital open-source akan memungkinan siapa saja membangun aplikasi penampung uang.
Mengizinkan dompet mata uang kripto berkembang biak dalam skala besar dengan cara ini adalah eksperimen yang belum teruji, dan tidak jelas bagaimana penyedia dompet digital lain akan memverifikasi pengguna mereka dan keamanan aplikasi mereka.
"Ini akan menjadi masalah jika scammer (penipu) memanfaatkannya," ujar Henry Liu.
Simak video tentang uang digital Facebook bernama Libra di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article AS Hidupkan Kembali Pusat Nuklir yang Sudah Lama Tutup, Ada Apa?
Dilansir dari CNBC International pada Rabu (19/6/2019), Facebook dan mitra-mitranya telah melakukan investasi yang signifikan dalam hal keamanan dalam mata uang Libra, dan dompet digital-nya Calibra. Tetapi sejak awal, Libra telah menjadi target peretas internasional yang ingin membuat cara baru penipuan dengan mengelabui pengirim.
Keamanan akan menjadi komponen penting bagaimana pengguna baru yang tidak terbiasa dengan cryptocurrency mau menggunakan produk keuangan ini. Sementara konsorsium yang didukung Facebook menjamin akan mengembalikan uang hilang yang dicuri dari dompet digital Calibra.
"Saya pikir akan ada banyak penyangga yang disisihkan untuk memastikan klien memiliki pengalaman positif, sehingga pada awalnya mereka akan lebih banyak melindungi klien bahkan jika kesalahan ada di sisi klien."
![]() |
Versi baru penipuan
Skema yang paling sering digunakan dalam penipuan pengiriman uang elektronik, penjahat meyakinkan pemilik dana untuk mentransfer sejumlah uang kepada teman atau mitra bisnisnya. Pengirim uang yang ditipu akan kesulitan mendapatkan kembali dananya karena kebanyakan bank tidak bertanggung jawab akan dana yang hilang.
Sementara dengan kehadiran Libra, penipu akan berusaha memanfaatkan ketidaktahuan pengguna akan mata uang digital Facebook ini dan protokol transaksi.
"Penipuan baru dan berbeda akan dibuat untuk mencoba menjerat pengguna Facebook," kata Ben Tsai. "Pada dasarnya, saya percaya Libra Foundation akan memiliki kemampuan untuk memutar kembali perdagangan jika mereka menjalankan ini pada blockchain terpusat. Ini berarti bahwa kesalahan, pencurian, atau perampokan dapat dibatalkan dan uang klien menjadi utuh. "
Menurut Henry Liu, managing patner perusahaan keuangan berbasis cloud, YGC, dompet digital Libra yang bersifat open-source akan dieksploitasi hacker. Dompet digital open-source akan memungkinan siapa saja membangun aplikasi penampung uang.
Mengizinkan dompet mata uang kripto berkembang biak dalam skala besar dengan cara ini adalah eksperimen yang belum teruji, dan tidak jelas bagaimana penyedia dompet digital lain akan memverifikasi pengguna mereka dan keamanan aplikasi mereka.
"Ini akan menjadi masalah jika scammer (penipu) memanfaatkannya," ujar Henry Liu.
Simak video tentang uang digital Facebook bernama Libra di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article AS Hidupkan Kembali Pusat Nuklir yang Sudah Lama Tutup, Ada Apa?
Most Popular