
Bos Google Sebut YouTube Sulit Hapus Semua Konten Berbahaya
Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 June 2019 12:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa tahun terakhir YouTube menghadapi tekanan karena banyaknya konten negatif dan berbahaya yang tersebar di platform berbagi video milik Google ini. Muncul tekanan agar YouTube melakukan filterisasi.
Chief Executive Officer (CEO) Google Sundar Pichai mengatakan untuk melakukan filterisasi konten, YouTube banyak menggunakan tenaga manusia dan mesin.
"Kami menjadi jauh lebih baik dalam menggunakan kombinasi mesin dan manusia," kata Sundar Pichai dalam wawancara dengan CNN dan dikutip CNBC International, Selasa (18/6/2019). "Kami sudah melakukan penyaringan hingga 99% dari waktu ke waktu. Tujuan kami adalah menekan konten negatif di bawah 1%."
Sundar Pichai menambahkan Google dan YouTube mungkin tidak bisa menyaring konten negatif dan berbahaya hingga 100%.
"Dalam sistem yang berskala besar apa pun, itu sulit," kata Sundar Pichai. "Pikirkan tentang sistem kartu kredit, ada beberapa penipuan di dalamnya. [...] Apa pun ketika Anda berlari pada skala sebesar itu, Anda harus memikirkan persentase."
Tetapi Sundar Pichai menambahkan bahwa dia "yakin mereka dapat membuat kemajuan yang signifikan" dan "penegakan hukum akan menjadi lebih baik."
"Ada pengakuan bahwa kami tidak melakukannya dengan benar," katanya. "Kami menyadari beberapa jebakan di sini dan telah mengubah prioritas."
Simak video tentang YouTube di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Segini Pendapatan Youtube yang Diungkap Google Pertama Kali
Chief Executive Officer (CEO) Google Sundar Pichai mengatakan untuk melakukan filterisasi konten, YouTube banyak menggunakan tenaga manusia dan mesin.
"Kami menjadi jauh lebih baik dalam menggunakan kombinasi mesin dan manusia," kata Sundar Pichai dalam wawancara dengan CNN dan dikutip CNBC International, Selasa (18/6/2019). "Kami sudah melakukan penyaringan hingga 99% dari waktu ke waktu. Tujuan kami adalah menekan konten negatif di bawah 1%."
![]() |
"Dalam sistem yang berskala besar apa pun, itu sulit," kata Sundar Pichai. "Pikirkan tentang sistem kartu kredit, ada beberapa penipuan di dalamnya. [...] Apa pun ketika Anda berlari pada skala sebesar itu, Anda harus memikirkan persentase."
Tetapi Sundar Pichai menambahkan bahwa dia "yakin mereka dapat membuat kemajuan yang signifikan" dan "penegakan hukum akan menjadi lebih baik."
"Ada pengakuan bahwa kami tidak melakukannya dengan benar," katanya. "Kami menyadari beberapa jebakan di sini dan telah mengubah prioritas."
Simak video tentang YouTube di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm) Next Article Segini Pendapatan Youtube yang Diungkap Google Pertama Kali
Most Popular