
Grab Uji Coba Denda Pembatalan Order di Lampung & Palembang
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 June 2019 09:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Indonesia sedang menguji coba aturan pembatalan berbayar. Saat ini, uji coba dilakukan di dua kota yaitu Lampung dan Palembang.
"Kita lakukan piloting. Kita lihat dulu respons masyarakat seperti apa. Ada algoritma yang digunakan, untuk fearness, dimana cancellation fee ini untuk waktu lebih dari lima menit," kata Ridzki Kramadibrata, di Grand Hyatt Senin (17/6/2019).
Uji coba ini akan dilakukan dalam waktu satu bulan, dan akan dicari parameter yang tepat. Kedua kota dipilih karena bukan kota yang super besar seperti Jakarta, dimana kondisi penumpang dan pengemudinya beragam.
Dalam memberlakukan pembatalan berbayar ini, Grab melihat dari dua sisi. Pertama dari sisi pengemudi, kedua dari sisi pelanggan. Dari sisi pengemudia misalnya, tentunya ada usaha yang sudah dilakukan dalam perjalanan menjemput penumpang.
"Kalau sampai tujuan di cancel, sudah ada cost yang keluar, ada opportunity yang keluar. Sehingga fair untuk memberikan semacam treatment cancellation yang tidak fair," ujarnya lagi.
Sementara dari sisi penumpang, dia mengatakan pastilah ada rasa tidak menyenangkan jika tiba-tiba pesanan taksi online dibatalkan sepihak oleh pengemudi. "Pasti enggak suka kalau begitu, jadi kita berikan aturan. Cancel jadi tidak semena-mena," ungkapnya menambahkan.
Yang pasti, dia menekankan, penumpang tidak akan dikenakan biaya jika pengemudi yang melakukan pembatalan.
Adapun aturan pembatalan ini merupakan salah satu masukan yang banyak diterima Grab. Selanjutnya, Grab akan melakukan kajian, bagaimana mencari solusi yang tepat.
Simak video tentang Grab di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Puluhan Ribu Mitra Grab Terima Apresiasi Rp 17,2 Miliar
"Kita lakukan piloting. Kita lihat dulu respons masyarakat seperti apa. Ada algoritma yang digunakan, untuk fearness, dimana cancellation fee ini untuk waktu lebih dari lima menit," kata Ridzki Kramadibrata, di Grand Hyatt Senin (17/6/2019).
Uji coba ini akan dilakukan dalam waktu satu bulan, dan akan dicari parameter yang tepat. Kedua kota dipilih karena bukan kota yang super besar seperti Jakarta, dimana kondisi penumpang dan pengemudinya beragam.
![]() |
"Kalau sampai tujuan di cancel, sudah ada cost yang keluar, ada opportunity yang keluar. Sehingga fair untuk memberikan semacam treatment cancellation yang tidak fair," ujarnya lagi.
Sementara dari sisi penumpang, dia mengatakan pastilah ada rasa tidak menyenangkan jika tiba-tiba pesanan taksi online dibatalkan sepihak oleh pengemudi. "Pasti enggak suka kalau begitu, jadi kita berikan aturan. Cancel jadi tidak semena-mena," ungkapnya menambahkan.
Yang pasti, dia menekankan, penumpang tidak akan dikenakan biaya jika pengemudi yang melakukan pembatalan.
Adapun aturan pembatalan ini merupakan salah satu masukan yang banyak diterima Grab. Selanjutnya, Grab akan melakukan kajian, bagaimana mencari solusi yang tepat.
Simak video tentang Grab di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Puluhan Ribu Mitra Grab Terima Apresiasi Rp 17,2 Miliar
Most Popular