
Tarif Baru Ojol Dikeluhkan, Menhub Bikin Quick Count
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
08 May 2019 10:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, bakal menggelar rapat untuk mengevaluasi pelaksanaan uji coba tarif ojek online (ojol) di lima kota. Rapat itu tidak lain untuk membahas dampak dari penerapan tarif baru.
"Nanti kita akan ada rapat untuk membahas, apa yang terjadi bisa macam-macam," ungkapnya di kantornya, Rabu (8/5/2019).
Dengan adanya kenaikan tarif ini, Menhub tak memungkiri bisa jadi pelanggan berkurang. Jika pelanggan berkurang, lanjut Budi Karya, pendapatan pengemudi ojol juga pasti berkurang.
"Nah kalau itu, tentu ada suatu justifikasi yang lain. Tapi supaya kegiatan itu lebih bisa dipertanggungjawabkan, kami tidak hanya mendapatkan masukan dari aplikator dari pengendara dan pengemudi, tapi kami mengadakan semacam quick count," ujarnya.
Secara perinci, Menhub menjelaskan bahwa telah menyebarkan kuesioner sebanyak 4.000 di lima kota yang tengah menjalani uji coba. Jumlah itu dirasa cukup mewakili aspirasi semua pihak.
"Itu akan terwakili antara ekspetasi daya beli masyarakat, keinginan pengendara itu berapa. Dengan dasar itu kita sangat mungkin melakukan evaluasi tarif," tandasnya.
Selama ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lebih banyak mengacu pada aspirasi para asosiasi. Hal ini menurutnya bisa saja belum mengkover semua pihak. Karena itu, pembahasan lebih lanjut berdasarkan hasil survei nantinya amat perlu dilakukan.
"Tetapi memang ada indikasi di beberapa kota, terutama bukan di Jakartalah. Semacam Bandung dan sebagainya itu indikasinya ada komplain terlalu mahal sehingga order terlalu mahal," pungkasnya.
Simak video terkait tarif baru ojol di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Terungkap! Ini Alasan Ojek Online Jadi Langka Saat Lebaran
"Nanti kita akan ada rapat untuk membahas, apa yang terjadi bisa macam-macam," ungkapnya di kantornya, Rabu (8/5/2019).
Dengan adanya kenaikan tarif ini, Menhub tak memungkiri bisa jadi pelanggan berkurang. Jika pelanggan berkurang, lanjut Budi Karya, pendapatan pengemudi ojol juga pasti berkurang.
Secara perinci, Menhub menjelaskan bahwa telah menyebarkan kuesioner sebanyak 4.000 di lima kota yang tengah menjalani uji coba. Jumlah itu dirasa cukup mewakili aspirasi semua pihak.
"Itu akan terwakili antara ekspetasi daya beli masyarakat, keinginan pengendara itu berapa. Dengan dasar itu kita sangat mungkin melakukan evaluasi tarif," tandasnya.
Selama ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lebih banyak mengacu pada aspirasi para asosiasi. Hal ini menurutnya bisa saja belum mengkover semua pihak. Karena itu, pembahasan lebih lanjut berdasarkan hasil survei nantinya amat perlu dilakukan.
"Tetapi memang ada indikasi di beberapa kota, terutama bukan di Jakartalah. Semacam Bandung dan sebagainya itu indikasinya ada komplain terlalu mahal sehingga order terlalu mahal," pungkasnya.
Simak video terkait tarif baru ojol di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Terungkap! Ini Alasan Ojek Online Jadi Langka Saat Lebaran
Most Popular