
Grab Kembangkan Layanan Kesehatan Bareng Asuransi China
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
05 May 2019 18:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan aplikasi layanan berbagi kendaraan atau ride hailing, Grab, akan fokus berekspansi di sektor kesehatan dan asuransi tahun ini setelah menjalin kerja sama dengan Ping An Insurance Group Co of China Ltd di 2018.
Executive Director Grab Ongki Kurniawan mengatakan Grab akan meluncurkan platform layanan kesehatannya pada kuartal II-2019 atau di awal kuartal III-2019. Setelah layanan itu diluncurkan, para pengguna Grab akan bisa berkonsultasi secara online untuk penyakit ringan.
"Nantinya dokter akan dibantu dengan kecerdasan buatan (artificial intelligent), jadi nanti biasanya dokter hanya bisa menangani 20-30 pasien, nanti bisa lebih dari itu. Di China, dokter bisa melayani hingga 500 pasien," ucap Ongki (25/4/2019).
Grab berharap dapat membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan yang terjangkau dengan mudah. Dalam roadmap Grab dijelaskan bahwa layanan itu nantinya termasuk untuk pemberian resep hingga pengantaran obat.
"Kalau regulasinya, dibolehkan untuk e-consultant dan e-prescription hingga pengantaran. Hal ini bisa menambah pendapatan mitra pengemudi juga," ucapnya beberapa waktu lalu.
Ongki mengatakan latar belakang dibentuknya aplikasi ini adalah sebagai bagian dari ambisi Grab menjadi super app sehingga bisa sejalan dengan diluncurkannya layanan lain, seperti streaming video dan pemesanan tiket perjalanan.
"Yang sudah kami announce sebelumnya adalah JV kami dengan Ping An Good Doctor untuk layanan ini, dan Indonesia akan jadi market pertama dan utama kami," ucap Ongki.
Saksikan video ekspansi berbagai aplikasi dan perusahaan ke dunia layanan kesehatan berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Menuju Super App, Grab Cari Lisensi Bank Digital
Executive Director Grab Ongki Kurniawan mengatakan Grab akan meluncurkan platform layanan kesehatannya pada kuartal II-2019 atau di awal kuartal III-2019. Setelah layanan itu diluncurkan, para pengguna Grab akan bisa berkonsultasi secara online untuk penyakit ringan.
"Nantinya dokter akan dibantu dengan kecerdasan buatan (artificial intelligent), jadi nanti biasanya dokter hanya bisa menangani 20-30 pasien, nanti bisa lebih dari itu. Di China, dokter bisa melayani hingga 500 pasien," ucap Ongki (25/4/2019).
![]() |
"Kalau regulasinya, dibolehkan untuk e-consultant dan e-prescription hingga pengantaran. Hal ini bisa menambah pendapatan mitra pengemudi juga," ucapnya beberapa waktu lalu.
Ongki mengatakan latar belakang dibentuknya aplikasi ini adalah sebagai bagian dari ambisi Grab menjadi super app sehingga bisa sejalan dengan diluncurkannya layanan lain, seperti streaming video dan pemesanan tiket perjalanan.
"Yang sudah kami announce sebelumnya adalah JV kami dengan Ping An Good Doctor untuk layanan ini, dan Indonesia akan jadi market pertama dan utama kami," ucap Ongki.
Saksikan video ekspansi berbagai aplikasi dan perusahaan ke dunia layanan kesehatan berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Menuju Super App, Grab Cari Lisensi Bank Digital
Most Popular