
Slack Cetak Jutawan Lewat Prosedur IPO tak Lazim Ini
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
29 April 2019 17:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Uber baru saja go public melalui proses penawaran saham perdana (IPO/Initial Public Offering). Perusahaan teknologi Slack justru bersiap untuk go public menggunakan cara yang tidak konvensional, yaitu dengan DPO/DLP (Direct Public Offering/Direct Listing).
Saat ini, aktivitas saham di pasar tertutup meningkat pada harga yang membuat nilai perusahaan hampir mencapai US$17 miliar, menurut Forge Global, sebuah perusahaan yang menghubungkan antara perusahaan swasta dan karyawan mereka dengan investor.
Dalam putaran pendanaan terakhir Slack pada Agustus 2018, perusahaan menjual saham seharga US$11,91 per unit dengan total valuasi US$7,1 miliar. Beberapa investor dan karyawan awal telah menjual saham pada sekitar US$28 per lembar, kata Kelly Rodriques, CEO Forge, dilansir dari CNBC International.
Pada harga itu, mereka telah memvaluasi Slack mendekati US$17 miliar.
Slack mengikuti jejak Spotify yang langsung mendaftarkan sahamnya. Pendekatan ini berarti perusahaan tidak mengumpulkan uang tetapi memungkinkan investor yang ada untuk mengkonversi saham pribadi mereka menjadi saham publik dan menjualnya tanpa batasan penguncian tradisional.
Ini tidak lazim tetapi perusahaan rintisan yang ingin melakukan listing publik mungkin tidak memiliki sumber daya untuk membayar biaya tinggi kepada penjamin emisi atau mungkin tidak ingin membayar biaya-biaya tersebut. Hal ini yang menjadi alasan untuk melanjutkan dengan menggunakan DPO, alternatif yang lebih murah daripada IPO.
DPO Juga Bisa Cetak Miliuner
Pendiri dan CEO Stewart Butterfield telah memimpin Slack menjadi perusahaan yang menguntungkan sejak didirikan pada 2013. Pasca-go public, Slack telah dilaporkan menargetkan valuasi lebih dari US$10 miliar.
Butterfield juga merupakan pendiri Flickr, layanan berbagi foto, sebelumnya dijual ke Yahoo seharga US$35 juta yang dilaporkan pada tahun 2005.
Seluruh pencapaian itu membuatnya memiliki harta kekayaan Butterfield sendiri sekitar US$650 juta hingga US$1,69 miliar.
(prm) Next Article Banyak Orang Kaya Baru di AS Gara-gara Startup IPO
Saat ini, aktivitas saham di pasar tertutup meningkat pada harga yang membuat nilai perusahaan hampir mencapai US$17 miliar, menurut Forge Global, sebuah perusahaan yang menghubungkan antara perusahaan swasta dan karyawan mereka dengan investor.
Dalam putaran pendanaan terakhir Slack pada Agustus 2018, perusahaan menjual saham seharga US$11,91 per unit dengan total valuasi US$7,1 miliar. Beberapa investor dan karyawan awal telah menjual saham pada sekitar US$28 per lembar, kata Kelly Rodriques, CEO Forge, dilansir dari CNBC International.
Slack mengikuti jejak Spotify yang langsung mendaftarkan sahamnya. Pendekatan ini berarti perusahaan tidak mengumpulkan uang tetapi memungkinkan investor yang ada untuk mengkonversi saham pribadi mereka menjadi saham publik dan menjualnya tanpa batasan penguncian tradisional.
Ini tidak lazim tetapi perusahaan rintisan yang ingin melakukan listing publik mungkin tidak memiliki sumber daya untuk membayar biaya tinggi kepada penjamin emisi atau mungkin tidak ingin membayar biaya-biaya tersebut. Hal ini yang menjadi alasan untuk melanjutkan dengan menggunakan DPO, alternatif yang lebih murah daripada IPO.
DPO Juga Bisa Cetak Miliuner
Pendiri dan CEO Stewart Butterfield telah memimpin Slack menjadi perusahaan yang menguntungkan sejak didirikan pada 2013. Pasca-go public, Slack telah dilaporkan menargetkan valuasi lebih dari US$10 miliar.
Butterfield juga merupakan pendiri Flickr, layanan berbagi foto, sebelumnya dijual ke Yahoo seharga US$35 juta yang dilaporkan pada tahun 2005.
Seluruh pencapaian itu membuatnya memiliki harta kekayaan Butterfield sendiri sekitar US$650 juta hingga US$1,69 miliar.
(prm) Next Article Banyak Orang Kaya Baru di AS Gara-gara Startup IPO
Most Popular