
Klaim Nomor 1 di ASEAN, Grab Ungkap Data Kemenangan
Rahajeng Kusumo Hastuti & Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
25 April 2019 21:35

Jakarta, CNBC Indonesia- Perusahaan super app decacorn Grab mengklaim masih memenangkan persaingan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Grab saat ini memiliki ekosistem 140 juta pengguna dan mitra yang tersebar di 8 negara ASEAN.
Klaim tersebut didasari bahwa pangsa pasar Grab di Asia Tenggara pada ride hailing mengungguli kompetitor utama, yakni Gojek. "Market share kami di Indonesia sebesar 60%," ujar Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan menjawab pertanyaan CNBC Indonesia mengenai klaim Gojek yang lebih unggul dari Grab, Kamis, (25/4/2019).
Selanjutnya, tutur Ongki, Grab merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki lisensi fintech pembayaran di 6 negara. "Tidak ada perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki lisensi untuk enam negara. Kalau Payment kan yang penting lisensinya dulu, kalau tidak ada maka tidak bisa jalan," kata Ongki.
Dengan memiliki lisensi untuk fitur pembayaran maka Grab memiliki kemampuan lebih dibandingkan fintech lainnya. Selain itu, menurut Ongki, pihaknya fokus pada penetrasi ke pasar-pasar besar seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina.
Meski demikian, yang ingin dicapai oleh Grab adalah penambahan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang jumlahnya sudah mencapai 9 juta di Asia Tenggara. Untuk Indonesia sendiri menurut Ongki sudah mencapai 5 juta UMKM.
Sebelumnya, CEO Grab Anthony Tan pada akhir tahun Grab bisa tumbuh empat kali lebih besar dari pesaingnya terdekatnya di Indonesia saat ini, juga di wilayah regional. Meski Anthony tidak menyebutkan siapa pesaing terdekatnya, kemungkinan yang dimaksud adalah Gojek, penyedia layanan ride hailing sekaligus dari Indonesia.
Dengan pertumbuhan Grab menjadi aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, Anthony melihat peluang besar untuk memperluas bisnis.
"Kam juga akan terus melayani pelanggan, mitra pengemudi, dan pedagang di seluruh Asia Tenggara," tegasnya
(dob/dob) Next Article Grab Car Kuasai 70% Pangsa Pasar Taxi Online Indonesia
Klaim tersebut didasari bahwa pangsa pasar Grab di Asia Tenggara pada ride hailing mengungguli kompetitor utama, yakni Gojek. "Market share kami di Indonesia sebesar 60%," ujar Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan menjawab pertanyaan CNBC Indonesia mengenai klaim Gojek yang lebih unggul dari Grab, Kamis, (25/4/2019).
Selanjutnya, tutur Ongki, Grab merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki lisensi fintech pembayaran di 6 negara. "Tidak ada perusahaan di Asia Tenggara yang memiliki lisensi untuk enam negara. Kalau Payment kan yang penting lisensinya dulu, kalau tidak ada maka tidak bisa jalan," kata Ongki.
Meski demikian, yang ingin dicapai oleh Grab adalah penambahan jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang jumlahnya sudah mencapai 9 juta di Asia Tenggara. Untuk Indonesia sendiri menurut Ongki sudah mencapai 5 juta UMKM.
Sebelumnya, CEO Grab Anthony Tan pada akhir tahun Grab bisa tumbuh empat kali lebih besar dari pesaingnya terdekatnya di Indonesia saat ini, juga di wilayah regional. Meski Anthony tidak menyebutkan siapa pesaing terdekatnya, kemungkinan yang dimaksud adalah Gojek, penyedia layanan ride hailing sekaligus dari Indonesia.
Dengan pertumbuhan Grab menjadi aplikasi super terkemuka di Asia Tenggara, Anthony melihat peluang besar untuk memperluas bisnis.
"Kam juga akan terus melayani pelanggan, mitra pengemudi, dan pedagang di seluruh Asia Tenggara," tegasnya
(dob/dob) Next Article Grab Car Kuasai 70% Pangsa Pasar Taxi Online Indonesia
Most Popular