
Tambah Modal, Toba Bara Bakal Rights Issue 470 Juta Saham
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 April 2019 17:03

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) berencana tambah modal dana denagn menerbitkan saham baru dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD/right issue).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan, rencananya jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 470 juta saham dengan nilai nominal Rp 200/saham. Dana yang terhimpun dari rights issue tersebut diperkirakan mencapai Rp 94 miliar.
Tujuan penerbitan saham baru ini adalah untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan membiayai investasi serta kegiatan perusahaan secara umum.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, terlebih dahulu perusahaan akan meminta restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 15 Mei 2015 nanti. Sementara untuk pelaksanaannya nanti maksimal 12 bulan dari persetujuan yang diberikan.
Akhir tahun lalu Toba Bara membukukan laba bersih sepanjang tahun lalu sebesar US$ 37,78 juta atau sekitar Rp 536 miliar (asumsi kurs Rp 14.200 per US$). Perolehan laba itu naik 76,25% dari capaian laba tahun sebelumnya sebesar US$ 21,43 atau sebesar Rp 304 miliar.
Kenaikan laba bersih ini terjadi seiring dengan kinerja pendapatan yang positif. Tahun lalu emiten dengan kode saham TOBA itu membukukan pendapatan sebesar US$ 438,44 juta atau Rp 6,23 triliun, naik 41,11% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 310,70 juta.
Begini Kinerja Toba Bara 2018
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pemerintah Proyeksi Harga Batu Bara Akhir 2020 US$ 59-61
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dipublikasikan, rencananya jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 470 juta saham dengan nilai nominal Rp 200/saham. Dana yang terhimpun dari rights issue tersebut diperkirakan mencapai Rp 94 miliar.
Tujuan penerbitan saham baru ini adalah untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan membiayai investasi serta kegiatan perusahaan secara umum.
Untuk melakukan aksi korporasi ini, terlebih dahulu perusahaan akan meminta restu kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 15 Mei 2015 nanti. Sementara untuk pelaksanaannya nanti maksimal 12 bulan dari persetujuan yang diberikan.
Kenaikan laba bersih ini terjadi seiring dengan kinerja pendapatan yang positif. Tahun lalu emiten dengan kode saham TOBA itu membukukan pendapatan sebesar US$ 438,44 juta atau Rp 6,23 triliun, naik 41,11% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 310,70 juta.
Begini Kinerja Toba Bara 2018
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Pemerintah Proyeksi Harga Batu Bara Akhir 2020 US$ 59-61
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular