
Diblokir AS & Sekutunya, Penjualan Huawei Tembus Rp 1.499,4 T
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
29 March 2019 11:43

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Perusahaan global penyedia infrastruktur dan perangkat cerdas Huawei Technologies menyelenggarakan ISP Summit Asia Pacific 2019 di Nusa Dua, Bali, Jumat (29/3/2019) yang mempertemukan lebih dari 50 perusahaan pelaku industri internet se-Asia Pasifik.
Pertemuan tersebut membahas berbagai tantangan seiring hadirnya era kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) dan data center berbasis komputasi awan (Cloud) di kawasan.
Pantauan CNBC Indonesia, sejumlah perusahaan industri Internet Service Provider (ISP) asal Indonesia seperti Biznet, IndoKeppel iForte, Intikom, Fiberstar, CBN, Intikom turut hadir dalam pertemuan tahunan tersebut.
Dalam gelaran rutin yang telah memasuki tahun keempat itu, para pelaku industri memiliki konsensus bersama tentang layanan ISP tradisional di Asia Pasifik yang akan memasuki era transformasi digital berorientasi ke arah komputasi awan (cloud) pada tahun 2020. Layanan cloud diprediksi akan tumbuh dan semakin banyak pula infrastruktur yang mulai mengadopsi cloud Data Center yang lebih fleksibel dan gesit.
"Perkembangan infrastruktur internet di Asia Pasifik belum merata. Huawei mendorong terwujudnya transformasi digital di kawasan Asia Pasifik," kata Zhou Danjin, Presiden Grup Bisnis Enterprise South Pacific Huawei, di The Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat (28/3/2019).
"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menawarkan sejumlah solusi seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina dalam membangun jaringan bearer serta memenuhi kebutuhan pengembangan Singapura dalam mengembangkan layanan data center."
Zhou mengungkapkan, tahun 2018, pendapatan Huawei dalam lini bisnis ISP di kawasan Asia Pasifik Selatan tumbuh sebesar 112 persen, dan pertumbuhan tersebut diharapkan akan terus meningkat pada tahun 2019. "Transformasi digital telah mendorong pertumbuhan bisnis Huawei," kata dia.
Hal itu terlihat dari tren penjualan Huawei secara global yang meningkat dari tahun 2015 sebesar US$60 miliar naik menjadi US$75,1 miliar di tahun 2016. "Tahun ini kami perkirakan akan mencapai US$108,5 milliar (Rp 1.519 triliun)," kata Zhou. Dalam pengumuman resmi perusahaan disebutkan penjualan tahun 2018 mencapai US$107,1 miliar atau setara Rp 1.499,4 triliun.
Huawei menerapkan strategi "Platform + Ecosystem" untuk enterprise dalam menghadirkan konektivitas di semua lini dan kecerdasan yang pervasif bagi ISP. Dengan mengintegrasikan platform digital dengan TIK mutakhir, Huawei berhasil mendukung pelanggan dalam melangsungkan transformasi digital di lingkungan mereka.
Huawei sebelumnya telah mendukung perusahaan ISP terbesar di Indonesia, yakni Biznet, serta Converge di Filipina dalam menuntaskan transformasi digital di lingkungan mereka.
Biznet dan Converge merupakan ISP yang menawarkan layanan Internet bagi vendor Internet setempat yang melayani online sales secara khusus, perusahaan Internet yang melayani live streaming dan HD videos secara online, hingga bagi perusahaan-perusahaan inovatif yang telah menginvestasikan pada layanan media sosial maupun platform berbagi.
"Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital di kawasan dan memperluas peran dan jangkauan dunia digital di negara-negara tersebut," kata dia.
Saat ini, Huawei telah menjadi penyedia solusi bagi lebih dari 1.000 perusahaan Internet maupun penyedia layanan data center yang terdapat di lebih dari 50 negara di dunia. Selain itu, 48 perusahaan dalam daftar Fortune Global 100 telah memilih Huawei sebagai mitra dalam mendukung transformasi digital.
Simak video AS larang sekutu gunakan Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Pahit! Begini Kado Perpisahan Trump untuk Huawei
Pertemuan tersebut membahas berbagai tantangan seiring hadirnya era kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) dan data center berbasis komputasi awan (Cloud) di kawasan.
Pantauan CNBC Indonesia, sejumlah perusahaan industri Internet Service Provider (ISP) asal Indonesia seperti Biznet, IndoKeppel iForte, Intikom, Fiberstar, CBN, Intikom turut hadir dalam pertemuan tahunan tersebut.
![]() |
"Perkembangan infrastruktur internet di Asia Pasifik belum merata. Huawei mendorong terwujudnya transformasi digital di kawasan Asia Pasifik," kata Zhou Danjin, Presiden Grup Bisnis Enterprise South Pacific Huawei, di The Mulia, Nusa Dua, Bali, Jumat (28/3/2019).
"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menawarkan sejumlah solusi seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina dalam membangun jaringan bearer serta memenuhi kebutuhan pengembangan Singapura dalam mengembangkan layanan data center."
Zhou mengungkapkan, tahun 2018, pendapatan Huawei dalam lini bisnis ISP di kawasan Asia Pasifik Selatan tumbuh sebesar 112 persen, dan pertumbuhan tersebut diharapkan akan terus meningkat pada tahun 2019. "Transformasi digital telah mendorong pertumbuhan bisnis Huawei," kata dia.
Hal itu terlihat dari tren penjualan Huawei secara global yang meningkat dari tahun 2015 sebesar US$60 miliar naik menjadi US$75,1 miliar di tahun 2016. "Tahun ini kami perkirakan akan mencapai US$108,5 milliar (Rp 1.519 triliun)," kata Zhou. Dalam pengumuman resmi perusahaan disebutkan penjualan tahun 2018 mencapai US$107,1 miliar atau setara Rp 1.499,4 triliun.
Huawei menerapkan strategi "Platform + Ecosystem" untuk enterprise dalam menghadirkan konektivitas di semua lini dan kecerdasan yang pervasif bagi ISP. Dengan mengintegrasikan platform digital dengan TIK mutakhir, Huawei berhasil mendukung pelanggan dalam melangsungkan transformasi digital di lingkungan mereka.
![]() |
Huawei sebelumnya telah mendukung perusahaan ISP terbesar di Indonesia, yakni Biznet, serta Converge di Filipina dalam menuntaskan transformasi digital di lingkungan mereka.
Biznet dan Converge merupakan ISP yang menawarkan layanan Internet bagi vendor Internet setempat yang melayani online sales secara khusus, perusahaan Internet yang melayani live streaming dan HD videos secara online, hingga bagi perusahaan-perusahaan inovatif yang telah menginvestasikan pada layanan media sosial maupun platform berbagi.
"Perusahaan-perusahaan tersebut diharapkan dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi digital di kawasan dan memperluas peran dan jangkauan dunia digital di negara-negara tersebut," kata dia.
Saat ini, Huawei telah menjadi penyedia solusi bagi lebih dari 1.000 perusahaan Internet maupun penyedia layanan data center yang terdapat di lebih dari 50 negara di dunia. Selain itu, 48 perusahaan dalam daftar Fortune Global 100 telah memilih Huawei sebagai mitra dalam mendukung transformasi digital.
Simak video AS larang sekutu gunakan Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Pahit! Begini Kado Perpisahan Trump untuk Huawei
Most Popular