Startup

Perhatian! BCA Cari 8 Startup Untuk Dikembangkan

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
27 March 2019 19:37
BCA mengandeng Google Developers Launchpad untuk kembangkan program akselerator startup bernama Synergy.
Foto: BCA REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Central Asia (BCA) mengandeng Google Developers Launchpad untuk kembangkan program akselerator startup bernama Synergy.

BCA juga bekerja sama dengan Digitaraya, Central Capital Ventura (anak usaha BCA) di bidang ventura, KUMPUL sebagai partner manajemen komunitas dan coworking space. Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga menggarap program Mandiri Digital Incubator yang diselenggarakan Mandiri Capital Indonesia (MCI) untuk memfasilitasi start up.

Executive Vice President BCA Jayaprawira Diah mengakui bahwa BCA terbilang terlambat membuat semacam program akselerator ini. Ia menjelaskan Indonesia merupakan negara potensial yang diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh tahun 2030. Populasi yang mencapai 270 juta jiwa dan fenomena penetrasi mobile di Indonesia lebih dari 100% menjadi alasan BCA ingin terlibat dalam ekosistem financial technology (fintech).

"Kita berpikir bagaimana caranya agar lebih kompetitif? yaitu kolaborasi, akselerasi, dan infinite, artinya membuka kesempatan mereka [start up] untuk kembangkan diri karena di akhir program kita akan perkenalkan dengan pemodal atau investor dari BCA atau anak usaha BCA untuk melihat apakah ada kemungkinan kerjasama," kata Jayaprawira dalam acara Peluncuran Synergy di Jakarta, Rabu (27/3/2019).


Jaya memaparkan, di 2019 akan dibuka 1 batch pertama yang terdiri dari 8 startup. Untuk batch pertama akan dilakukan dalam 3 bulan. Satu bulan pertama startup akan melewati proses diagnostik, leaders lab, dan design sprint. Bulan kedua, startup akan melakukan mitigasi bagaimana cara membuat partnership yang sukses juga memberi pemaparan regulasi di industri keuangan Indonesa. Termasuk agenda konsultasi legal kemudian juga product mentorship. 

"Bulan ketiga kita akan pastikan mereka punya impact. Rencananya setelah tiga bulan mereka akan pitching untuk dipersiapkan pitching. Lalu bagaimana berhadapan dengan media lalu bagaimana melakukan presentasi singkat namun memberi pengaruh. Terakhir preview day dan demo day," ujarnya. 

Senior Executive Vice President BCA Hermawan Thendean menambahkan program akselerator BCA tidak dikenakan biaya. Dengan program ini pihaknya ingin menunjukan bahwa BCA sebagai bank konvesnional juga tidak kaku dalam bekerja.

"memang kami tidak bisa 100% seperti di startup karena kami juga bagaimana pun bertanggung jawab terhadap uang nasabah. Kalau fintech itu uang investor mau dibakar silakan aja," jabarnya.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan fintech saat ini tidak bisa dilawan. Di sisi lain, fintech juga bukan musuh bagi BCA. Ia melanjutkan, justru fintech harus digandeng untuk berkolaborasi untuk bisa survive dalam dunia era digital.

"Trend is your friend. Kalau trennya ke arah fintech jangan sekali-kali melawan tren. Tapi bagaimana kita mengoptimasi. Kenapa BCA bisa cukup kuat dalam payment sistemnya karena kita punya begitu banyak merchant dan nasabah dan funding yang relatif murah. Itu yang menyebabkan kita punya leverage untuk kredit kita. Itu adalah kombinasi dari ekosistem." kata Jahja dalam pemaparannya.

Simak video tentang Indonesia jadi rumah bagi berkumpulnya para investor startup di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy/roy) Next Article Bos BCA Buka-bukaan Soal Dampak Negatif Unicorn Masuk Bursa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular