Perkembangan Teknologi

Tak Hanya Sony & Microsoft, Google Stadia Juga Ancam Twitch

Roy Franedya, CNBC Indonesia
21 March 2019 12:55
Google Stadia akan diintegrasikan dengan YouTube yang memungkinkan viewer main game dengan creator secara langsung.
Foto: Wakil presiden dan manajer umum Google Phil Harrison berbicara selama pidato utama Google yang mengumumkan layanan streaming video game baru bernama Stadia yang berupaya memanfaatkan teknologi cloud perusahaan dan jaringan global pusat data, di Konferensi Pengembang Game di San Francisco, California, AS, 19 Maret 2019. (REUTERS / Stephen Lam)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam ajang Game Developer Conference 2019 di San Francisco (AS), 19 Maret 2019, Google meluncurkan platform streaming game baru bernama Google Stadia. Ini akan jadi ancaman bagi industri gaming cloud yang masih baru dan memberikan efek yang besar pada ekosistem YouTube.

Google Stadia nantikan akan diintegrasikan dengan YouTube. Dengan integrasi dengan YouTube, sangat mungkin Google Stadia mengubah budaya game. Misalnya, fitur yang disebut Crowd Play, yang akan memungkinkan penggemar streamer YouTube untuk melompat langsung ke game dan bermain dengan creator yang mereka tonton.


Interaksi dengan viewer adalah bagian yang tidak terpisahkan dari live streaming, sehingga content creator  dapat menggunakan fitur ini. Creator yang sukses biasanya memiliki jadwal streaming yang ketat untuk membuat penggemar mereka senang.

Integrasi Stadia dengan Google Assistant juga akan memiliki efek luas di YouTube. Menurut Google, pengguna Stadia akan dapat meminta bantuan Google Assistant untuk mencari cara menyelesaikan misi yang sulit dalam video game.

Google Assistant secara otomatis mendeteksi kesulitan gamer dalam permainan dan menayangkan video YouTube yang paling relevan untuk membantu.

Foto: Google mengumumkan layanan streaming video gaming baru bernama Stadia. (Dok. Stadia.dev)

Detail tentang cara Google menentukan video mana yang akan ditampilkan belum diketahui. Tetapi, sekali lagi, tergantung pada cara kerjanya, kita dapat melihat developer game bermitra dengan streamer untuk membuat penelusuran video, atau mungkin streamer akan mencoba memodelkan algoritma apa pun yang dibuat Google untuk mengirimkan video ini.

Terobosan baru ini tentu akan meningkatkan ketegangan dan persaingan antara Google Stadia-YouTube dengan Twitch Amazon. Sejauh ini, ceruk video merupakan yang terbesar di YouTube di mana Twitch masih menjadi tempat paling populer untuk menonton streaming video game. Platform telah melayani secara khusus para gamer dengan program Twitch Partner-nya.

Mashable melaporkan dan dikutip CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2019) menyebutkan saat ini Twitch memungkinkan viewer untuk membeli game yang mereka tonton melalui platform dengan persentase dari harga pembelian ke live streaming.

Dengan integrasi ini, Google jelas bergantung pada YouTube untuk membantu Google Stadia bertahan. Tetapi jika platform sesuai dengan harapan Google, itu juga dapat mengubah ekosistem creator YouTube.



(roy/miq) Next Article Ini Deretan Game Online Terbaik yang Ada di Google Stadia

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular