Startup

'Sedot' Duit Investor Untuk Dibakar, 5 Startup Ini Bangkrut

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
11 March 2019 19:27
Dapat suntikan dana besar dari investor kakap ternyata tak menjamin startup bisa bertahan.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Berhasil menghimpun dana jutaan dolar AS dari menjadi kebanggaan bagi perusahaan rintisan (startup). Namun, dapat guyuran dana besar dari investor tak berarti masa depan startup akan selalu cerah.

CB Insights membuat laporan tentang startup yang dapatkan banyak dana dari investor tetapi gagal berkembang dan bangkrut. Alasan kegagalannya beragam, tetapi ada benang merah yang terlihat, seperti ketidakmampuan untuk menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan, kecocokan produk dengan pasar yang buruk, kalah dari pesaing, dan (tentu saja) kehabisan uang.

Berikut 5 startup dengan kebangkrutan terbesar dalam sejarah:

1. Solyndra

Investor kenamaan: Redpoint Ventures, US Venture Partners
Total dana yang diungkapkan: US$1.22 miliar (Rp 17 triliun)

Solyndra merupakan startup tenaga surya. Startup terpaksa gulung tikar karena karena menghadapi persaingan dengan perusahaan tenaga surya konvensional seperti Suntech Power Holdings Co Ltd dari China dan First Solar Inc yang berbasis di AS. Perusahaan ini berjuang untuk mencetak keuntungan.

Solyndra mengatakan sedang mengevaluasi opsi, termasuk penjualan bisnis dan melisensikan teknologi tembaga indium gallium selenide (CIGS).

2. Jawbone

Investor Venture Capital (VC) kenamaan: Khosla Ventures, Sequoia Capital, Kleiner Perkins Caufield & Byers
Total dana yang diungkapkan: US$929,9 juta (Rp 13,018 triliun)

Pada Juli 2017, pembuat perangkat wearable Jawbone mengumumkan kebangkrutannya dan jadi salah satu kegagalan startup yang tercatat dalam sejarah.

PerusahaanJawbone gagal mempertahankan pangsa pasar yang signifikan untuk lini headset, pelacak kebugaran, dan speaker nirkabel meski sudah berdiri 17 tahun.

'Sedot' Duit Investor Untuk Dibakar, 5 Startup Ini BangkrutFoto: infografis/TIPS STARTUP AGAR DAPAT SUNTIKAN DANA SEGAR/Aristya Rahadian Krisabella

3. Abound Solar

Investor VC kenamaan: Mitra Teknologi, Ventures DCM, Venture Energi Alternatif BP
Total dana yang diungkapkan: US$614 juta (Rp 8,596 triliun).

Abound Solar adalah produsen modul fotovoltaik film tipis cadium telluride untuk panel surya. Selama menjalankannya, perusahaan menerima dukungan dari lembaga-lembaga seperti Colorado State University dan National Science Foundation.

Selain investor VC-nya, startup ini sangat didukung oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) dan hibah dari Departemen Energi AS. Dengan US$614 juta total dana yang diungkapkan ketika masuk pada tahun 2012, menjadi kegagalan startup termahal ketiga menurut CB Insights.

4. Theranos

Investor VC kenamaan: BlueCross BlueShield Venture Partners, Rupert Murdoch, Walgreens
Total dana yang diungkapkan: US$500 juta (Rp 7 triliun)

Theranos berhenti beroperasi secara diam-diam. Setelah digembar-gemborkan sebagai cara baru yang revolusioner untuk melakukan tes darah untuk mendeteksi berbagai penyakit dengan hanya tusukan kecil pada jari tunggal. Perusahaan membuat persiapan untuk menutup operasinya, menurut surat yang dikirim ke pemegang saham.

"Kami sekarang kehabisan waktu," David Taylor, kepala eksekutif perusahaan dan penasihat umum, memberi tahu para investor dalam email yang pertama kali dilaporkan pada Selasa oleh The Wall Street Journal, yang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap klaim perusahaan. Taylor menolak berkomentar lebih lanjut, Ia mengatakan surat itu sudah jelas.

5. Optik ReVision

Investor VC kenamaan: Mitra InterWest, Mitra Canaan, Mitra Domain, Investasi ProQuest
Total dana yang diungkapkan: US$172 juta (Rp 2,408 triliun).

ReVision Optik mengembangkan alat kornea implan untuk mengobati presbiopia, suatu kondisi penglihatan yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mata untuk fokus pada objek di dekatnya.

Dalam sebuah wawancara dengan OIS Weekly, presiden dan CEO ReVision John Kilcoyne menyebut segmen presbiopia "sangat menantang." Ia mengatakan alasan untuk penutupan ReVision adalah perusahaan "tidak dapat membuat bisnis tumbuh cukup cepat." Perusahaan membutuhkan lebih banyak modal signifikan untuk mencapai arus kas positif, dan para investor ... enggan memasukkan lebih banyak uang.

Saksikan video tentang pesatnya perkembangan startup Indonesia di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]


(roy) Next Article Disuntik Investor Triliunan Rupiah, 5 Startup Ini Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular