
Kembangkan Mobil Listrik, Grab Tak Ingin Asal Copy-Paste
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
09 March 2019 10:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab, aplikasi berbagi tumpangan (ride hailing) terbesar di Asia Tenggara, menyatakan implementasi mobil listrik di Indonesia berbeda dengan Singapura, sehingga tidak bisa seperti copy paste.
Pendiri dan CEO Grab Anthony Tan mengatakan kendaraan listrik ini merupakan sebuah inovasi baru, dan tidak bisa seenaknya mengadaptasi dengan yang sudah ada. Harus ada pertimbangan kesesuaian dengan konsumen di Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, sebelumnya Hyundai Motor Group berinvestasi US$ 250 juta pada decacorn ini untuk pengembangan mobil listrik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Anthony optimistis investasi pada kendaraan listrik dapat menjanjikan peluang besar. Ke depannya, permintaan terhadap bahan bakar dan energi bersih diperkirakan meningkat.
"Kami bersama pemerintah masih mengeksplorasi cara memperkenalkan kendaraan listrik ke konsumen, baik dari kendaraan ataupun pengisian bahan bakarnya," kata Anthony seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan Grab menjadi salah satu elemen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Pasalnya, untuk membangun ekosistem tersebut dibutuhkan kerja sama, baik dari pemerintah , produsen, penyedia teknologi, ataupun penyedia platform.
Selain itu, program Grab ini pun, menurut Ridzki mendapat dukungan dari pemerintah. Pembangunan pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) di BSD City, Tangerang, merupakan bukti nyata dalam pengembangan kendaraan listrik.
Pusat R&D ini akan menjadi tempat penelitian salah satunya kendaraan listrik dengan Personal Mobility Devices (PMD) yang bisa dijadikan sebagai sarana transportasi personal jarak dekat.
Saksikan video Grab Jadi Decacorn Pertama di Asia Tenggara
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dari Kecoa sampai Decacorn, Ini Istilah Dunia Startup
Pendiri dan CEO Grab Anthony Tan mengatakan kendaraan listrik ini merupakan sebuah inovasi baru, dan tidak bisa seenaknya mengadaptasi dengan yang sudah ada. Harus ada pertimbangan kesesuaian dengan konsumen di Indonesia.
"Kami bersama pemerintah masih mengeksplorasi cara memperkenalkan kendaraan listrik ke konsumen, baik dari kendaraan ataupun pengisian bahan bakarnya," kata Anthony seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
President Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan Grab menjadi salah satu elemen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik. Pasalnya, untuk membangun ekosistem tersebut dibutuhkan kerja sama, baik dari pemerintah , produsen, penyedia teknologi, ataupun penyedia platform.
Selain itu, program Grab ini pun, menurut Ridzki mendapat dukungan dari pemerintah. Pembangunan pusat penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) di BSD City, Tangerang, merupakan bukti nyata dalam pengembangan kendaraan listrik.
Pusat R&D ini akan menjadi tempat penelitian salah satunya kendaraan listrik dengan Personal Mobility Devices (PMD) yang bisa dijadikan sebagai sarana transportasi personal jarak dekat.
Saksikan video Grab Jadi Decacorn Pertama di Asia Tenggara
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dari Kecoa sampai Decacorn, Ini Istilah Dunia Startup
Most Popular