
Ada Fintech yang Siap Biayai UKM Kelautan Rp 50 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
15 February 2019 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan teknologi finansial peer to peer (P2P) lending di bidang kelautan, DanaLaut, menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 50 miliar ke lima sektor bidang kelautan, yakni pertanian garam, budidaya rumput laut, usaha turunan produk laut, tambak, dan pusat pengolahan.
Dalam pernyataan saat berkunjung ke kantor CNBC Indonesia, Kamis (14/2/2019), co-founder DanaLaut Niko Ariansyah mengatakan sebagai titik awal, tahun lalu perusahaan telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 1 miliar.
Sebagian besar penyaluran itu disebar di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, sebagai titik awal.
"Beberapa daerah yang difasilitasi antara lain, Evu, Letvuan, Satean, Hoat, dan Faan," kata Niko di Jakarta, Kamis (14/2/2019.
Assed Lussak, Head of Marketing Communication DanaLaut, menambahkan perseroan adalah perusahaan teknologi finansial (fintech) di bidang peer to peer lending yang berdiri dan beroperasi pada 2018. Perusahaan ini terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami juga berkomitmen membuka akses pembiayaan bagi para pelaku usaha kelautan berskala mikro dan kecil, seperti nelayan pesisir, petani garam, pembudidayaan rumput laut, serta koperasi-koperasi yang bergerak di sektor kelautan," tambah Niko.
Dia menjelaskan kelima sektor yang pilih ini diharapkan mampu menciptakan sebuah ekosistem bidang kelautan yang menjamin keberlangsungan usaha semua pihak. DanaLaut menargetkan 150 proyek pendanaan yang akan disalurkan di sepanjang tahun 2019.
"Laut Indonesia memiliki potensi besar, sumber daya manusianya ada.. Yang dibutuhkan saat ini adalah modal, konsistensi, dan dukungan ekosistem," kata Niko.
Saksikan video mengenai pinjaman online berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/prm) Next Article Pinjaman Fintech Rp 7,05 T, Kredit bermasalah Tembus Rp 44,8M
Dalam pernyataan saat berkunjung ke kantor CNBC Indonesia, Kamis (14/2/2019), co-founder DanaLaut Niko Ariansyah mengatakan sebagai titik awal, tahun lalu perusahaan telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 1 miliar.
Sebagian besar penyaluran itu disebar di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara, sebagai titik awal.
Assed Lussak, Head of Marketing Communication DanaLaut, menambahkan perseroan adalah perusahaan teknologi finansial (fintech) di bidang peer to peer lending yang berdiri dan beroperasi pada 2018. Perusahaan ini terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami juga berkomitmen membuka akses pembiayaan bagi para pelaku usaha kelautan berskala mikro dan kecil, seperti nelayan pesisir, petani garam, pembudidayaan rumput laut, serta koperasi-koperasi yang bergerak di sektor kelautan," tambah Niko.
Dia menjelaskan kelima sektor yang pilih ini diharapkan mampu menciptakan sebuah ekosistem bidang kelautan yang menjamin keberlangsungan usaha semua pihak. DanaLaut menargetkan 150 proyek pendanaan yang akan disalurkan di sepanjang tahun 2019.
"Laut Indonesia memiliki potensi besar, sumber daya manusianya ada.. Yang dibutuhkan saat ini adalah modal, konsistensi, dan dukungan ekosistem," kata Niko.
Saksikan video mengenai pinjaman online berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/prm) Next Article Pinjaman Fintech Rp 7,05 T, Kredit bermasalah Tembus Rp 44,8M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular