Cyrptocurrency
Terlambat, RI Baru Legalkan Bitcoin Cs Ketika Harga Anjlok
14 February 2019 13:58
Foto: Bitcoin (REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang digital (cryptocurrency) kini bisa diperdagangkan di Indonesia setelah Badan Pengawas Perdagangan Bursa Berjangka Komoditi (Bappebti) memasukkannya ke kelompok komoditas.
Kepastian hukum tersebut didapati setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia mengeluarkan peraturan 5/2019 tentang ketentuan teknis penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di bursa berjangka.
Dalam beleid aturan itu, dijelaskan secara komprehensif bahwa mata uang digital bisa diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia harus berbasis distributed ledger technology dan berbentuk aset kripto utility.
Meski demikian, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memandang keputusan yang dikeluarkan Bappebti terbilang sudah terlambat.
"Momennnya sudah terlambat untuk buka bursa berjangka Bitcoin," kata Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/2/2019).
Harga bitcoin dalam 2 tahun terakhir, sambung dia, telah jatuh hingga 81% dari level US$ 18.269 pada akhir 2017 menjadi US$ 3.464 per coin di Februari 2019.
"Ketika euforia sudah berakhir, minat investor masuk bursa berjangka berkurang. Ini bisa berpengaruh ke volume transaksi yang kecil," tegasnya.
Apalagi, dari sisi regulasi Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran belum memperbolehkan virtual currency diperdagangkan di pasar keuangan Indonesia.
Harga cryptocurrency, terutama Bitcoin, memang cenderung melemah setelah mengalami kenaikan yang signifikan pada 2017. Kala itu, harga Bitcoin menguat dari US$1.000 per koin menjadi mendekati US$20.000 per koin.
Tren harga yang terus menurun ini telah membuat banyak perusahaan yang berkaitan dengan Bitcoin Cs mengurangi karyawan. Bahkan beberapa penambang berhenti menambang Bitcoin karena merugi.
Saksikan video tentang Bitcoin di bawah ini:
(roy/roy)
Kepastian hukum tersebut didapati setelah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia mengeluarkan peraturan 5/2019 tentang ketentuan teknis penyelenggaraan pasar fisik aset kripto di bursa berjangka.
Dalam beleid aturan itu, dijelaskan secara komprehensif bahwa mata uang digital bisa diperdagangkan di Bursa Berjangka Indonesia harus berbasis distributed ledger technology dan berbentuk aset kripto utility.
Meski demikian, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memandang keputusan yang dikeluarkan Bappebti terbilang sudah terlambat.
"Momennnya sudah terlambat untuk buka bursa berjangka Bitcoin," kata Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/2/2019).
Harga bitcoin dalam 2 tahun terakhir, sambung dia, telah jatuh hingga 81% dari level US$ 18.269 pada akhir 2017 menjadi US$ 3.464 per coin di Februari 2019.
"Ketika euforia sudah berakhir, minat investor masuk bursa berjangka berkurang. Ini bisa berpengaruh ke volume transaksi yang kecil," tegasnya.
Apalagi, dari sisi regulasi Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran belum memperbolehkan virtual currency diperdagangkan di pasar keuangan Indonesia.
Harga cryptocurrency, terutama Bitcoin, memang cenderung melemah setelah mengalami kenaikan yang signifikan pada 2017. Kala itu, harga Bitcoin menguat dari US$1.000 per koin menjadi mendekati US$20.000 per koin.
Tren harga yang terus menurun ini telah membuat banyak perusahaan yang berkaitan dengan Bitcoin Cs mengurangi karyawan. Bahkan beberapa penambang berhenti menambang Bitcoin karena merugi.
Saksikan video tentang Bitcoin di bawah ini:
Artikel Selanjutnya
Bingung Prediksi Harga Bitcoin Doge Cs? Ini Penjelasannya
(roy/roy)
